Bangkalan (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, akan menambah mesin yang digunakan untuk melakukan pengasapan guna mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kepala Dinkes Bangkalan dr Nur Aida Rachmawati di Bangkalan, Minggu menjelaskan rencana menambah alat pengasapan itu dilakukan karena kini alat yang tesedia terbatas. "Saat ini puskesmas yang memiliki alat pengasapan hanya 18 dari total sebanyak 22 puskesmas yang ada di Bangkalan ini," kata Nur Aida. Idealnya, kata dia, masing-masing puskesmas punya alat tersebut, sehingga, jika terjadi wabah demam berdarah bisa bergerak cepat untuk melakukan pengasapan. "Rencananya kami akan mengusulkan ke pemkab untuk menambah empat mesin pengasapan lagi," ujar Aida. Ia menjelaskan, saat ini, masih ada empat puskesmas di Bangkalan yang belum memiliki alat pengasapan. Keempat puskesmas itu masing-masing Pukesmas Sukolilo, Kecamatan Labeng, Puskesmas Banjar, Kecamatan Galis, Puskesmas Tongguh Kecamatan Arosbaya, dan Pukesmas Konang. Sehingga, saat ada kejadian DBD, keempat puskesmas itu tidak bisa bergerak cepat dan harus meminjam ke puskesmas terdekat. "Kadang petugas puskesmas di empat kecamatan itu harus meminjam ke Dinkes Bangkalan ini, karena di sini memang tersedia sebanyak 3 mesin fogging," kata Nur Aida. Harga mesin yang hendak dibeli Dinkes Bangkalan itu Rp19,5 juta dan ia berharap Pemkab Bangkalan bisa segera mencairkan dananya, mengingat alat itu kini sangat dibutuhkan. Saat ini jumlah warga Bangkalan yang terdata menderita DBD sebanyak 277 orang, tersebar di semua kecamatan di Kabupaten Bangkalan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015