Gresik, (Antara Jatim) - Kerugian banjir akibat hujan deras dan luapan Kali Lamong di wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur diperkirakan mencapai Rp18 miliar, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Abu Hasan, Senin. Hasan mengatakan, banjir yang berlangsung selama 5 hari sejak Kamis (5/2) telah merendam sedikitnya 12.229 rumah di 54 desa 5 kecamatan dengan jumlah warga yang kebanjiran mencapai 48.916 jiwa. Sedangkan lahan pertanian di seluruh Gresik yang terendam mencapai sedikitnya 3.000 hektar, di antaranya 378 hektare lahan dipastikan mengalami puso atau gagal panen. Abu Hasan mengaku sudah menyiapkan bantuan kepada petani yang gagal panen berupa bibit 25 kg/hektar dan pupuk 1 kuintal/hektar. "Bantuan untuk petani yang gagal panen sudah pasti bisa terealisasi untuk sekitar 360 hektar lahan, sisanya akan menyusul," katanya. Sebelumnya, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto meminta kepada Pemprov Jatim untuk mempercepat pembangunan tanggul di bantaran Kali Lamong dan memasang banyak pintu air untuk mengantisipasi banjir di wilayah itu. Permintaan itu, disampaikan Sambari saat menerima rombongan Waki Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf di lokasi banjir Kecamatan Cerme Senin (9/2) siang. "Kami minta agar Pemprov Jatim melakukan langkah konkret dalam mengantisipasi banjir di Gresik, salah satunya melakukan pengerukan atau normalisasi Kali Lamong, karena itu kewenangan provinsi," katanya. Sambari mengaku, untuk bantuan logistik kepada korban banjir sudah sangat cukup, ditambah bantuan perahu karet, tenda dan dapur umum yang tersedia di setiap posko banjir. "Semuanya sudah siap, dan saat ini di beberapa desa sudah mulai surut, seperti di Balongpanggang dan Benjeng, sedangkan di wilayah Kedamean masih satu desa yang tergenang, Menganti dua desa, dan Cerme ada empat desa," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015