Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro mewaspadai curah hujan tinggi di hilir Jawa Timur selama Februari, karena berpotensi menimbulkan banjir bandang dan luapan air Bengawan Solo. "Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya, di daerah hilir Jawa Timur selama Februari curah hujannya tinggi," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Kamis. Oleh karena itu, ia meminta daerah yang dilalui Bengawan Solo di hilir Jawa Timur mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, mewaspadai terjadinya banjir bandang dan luapan Bengawan Solo. "Kami minta tim penanggulangan bencana di daerah tetap waspada, sebab besar kemungkinan curah hujan yang terjadi menimbulkan banjir," ujarnya. Ia mencontohkan banjir bandang yang terjadi di Desa Mandirejo, Kecamatan Merak Urak, Tuban, dua hari lalu, yang disebabkan meluapnya Kali Pejambon, juga pengaruh curah hujan tinggi. Selain itu, lanjut dia, secara bersamaan sejumlah desa di Kecamatan Gondang dan Kanor, Bojonegoro, juga dilanda banjir bandang, Begitu pula, genangan banjir, yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Kota, Dander dan Kapas, juga disebabkan curah hujan yang tinggi. Meski demikian, katanya, ketinggian air sepanjang Bengawan Solo, mulai hulu, Jawa Tengah, sampai hilir Jawa Timur, saat ini aman dibawah siaga banjir. "Dari data yang ada hujan yang terjadi dua hari lalu cukup ekstrem, dengan curah hujan mencapai 255 mm," jelas Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sukirno, menambahkan. Bahkan, lanjut dia, hujan yang melanda di Kecamatan Kota, Kapas dan Dander, dengan curah hujan rata-rata 255 mm, berlangsung selama 1 jam 45 menit. "Adanya curah hujan yang tinggi di tiga kecamatan di daerah kami telah menimbulkan genangan banjir lokal," jelas dia. Dengan adanya genangan banjir lokal itu, jelasnya, pihaknya memfungsikan tiga pompa air di Desa Banjarjo, Ledokkulon dan Kelurahan Karangpacar, di Kecamatan Kota, dengan kapasitas total mencapai 19,4 meter kubik/detik. "Genangan air banjir sekitar 12 jam sudah surut. Kalau saat ini genangan air banjir sudah bisa mengalir secara gravitasi, sebab ketinggian Bengawan Solo di bawah siaga banjir," tuturnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015