Tulungagung (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Tulungagung, Eko Sugiono membenarkan adanya sejumlah oknum wartawan di daerah tersebut yang menerima jatah kios di area wisata kuliner "Ngrowo Water Front". "Di antara sekitar 150 penerima bantuan kavling kios dan tenda yang mendapat jatah itu, memang ada beberapa nama wartawan," kata Eko Sugiono di Tulungagung, Kamis. Eko sempat menyebut tiga nama oknum wartawan dari media "mainstream" sebagai penerima jatah kavling dan bantuan tenda kios. Namun ia mewanti-wanti agar hal itu (nama) tidak dipublikasikan secara vulgar dengan alasan menjaga harmonisasi dengan semua pihak yang menjadi mitra pemerintah daerah. "Mereka dulu menyetor KTP sebagai penerima bantuan (kios) dengan mengatasnamakan pribadi, bukan media (wartawan)," ungkapnya. Informasi yang beredar, kavling berikut kios bantuan yang diberikan secara cuma-cuma tersebut kemudian dijual/disewakan oleh para oknum wartawan dimaksud, dengan nilai berkisar antara Rp5 juta-Rp17 juta per tahun. "Soal ini kami tidak tahu-menahu, yang pasti saat menerima bantuan dan jatah kavling kami tidak memungut biaya sepeserpun," tegas Eko. Area wisata kuliner "Ngrowo Water Front" diluncurkan Pemkab Tulungagung pada malam pergantian tahun baru 2015, dengan dipimpin langsung oleh bupati setempat, Sahri Mulyo. Kawasan wisata kuliner yang diproyeksikan menjadi sentra jual beli aneka makanan dan minuman seperti halnya pusat jajanan-makanan di Taman Bungkul, Surabaya. Total ada 150-an kavling kios yang disediakan pemerintah daerah, bertempat di sepanjang bantaran Sungai Ngrowo, Kelurahan Kutoanyar, Tulungagung. Bupati Sahri Mulyo dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa pembangunan kawasan wisata kuliner Ngrowo Water Front sebagai program unggulan pemerintahannya di bidang ekonomi kerakyatan dengan sasaran pedagang kecil atau kelompok PKL (pedagang kaki lima). "Program ini untuk mengangkat ekonomi warga miskin di sekitar lokasi Sungai Ngrowo. Kami yakin pengembangan kawasan ini akan mendongkrak ekonomi yang tinggi ketika memang dikelola dengan baik," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015