Surabaya (Antara Jatim) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) menyiapkan dana investasi senilai Rp20 miliar untuk peningkatan pelayanan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap Jawa Tengah pada tahun 2015. "Besaran itu juga termasuk upaya peningkatan bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pengadaan peralatan bongkar muat. Dengan begitu, diharapkan meningkatkan kinerja dan produktivitas bongkar muat," kata Kepala Humas Pelindo III, Edi Priyanto, di Surabaya, Kamis. Terkait realisasi arus barang, ungkap dia, selama tahun 2014 di Pelabuhan Tanjung Intan untuk curah kering mencapai 4.343.713 ton. Lalu untuk general cargo sebesar 434.746 meter kubik dan curah cair BBM (Bahan Bakar Minyak) hingga sejumlah 21.765.747 ton/liter. "Sementara arus kapal di pelabuhan yang berlokasi di pesisir pantai selatan Jawa tersebut tercatat 1.820 kapal atau setara dengan 23.646.955 GT (Gross Tonnage)," katanya. Di tempat berbeda, General Manager Pelindo III Cabang Tanjung Intan Cilacap, Djumadi, menjelaskan, untuk meningkatkan layanan bongkar muat maka pengadaan empat alat bongkar muat jenis ship grab sudah mulai beroperasi di pelabuhan tersebut pada Januari tahun 2015. "Investasi itu juga didasari arus bongkar muat khususnya komoditas curah kering yang terus meningkat," katanya. Ia menambahkan, khusus pengadaan keempat alat bongkar muat itu nilai investasi yang dikeluarkan oleh Pelindo III mencapai Rp1,66 miliar. Seluruh alat akan mendukung kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Intan terutama untuk meningkatkan produktivitas handling curah kering. "Kapasitas masing-masing ship grab mencapai 10 ton," katanya. Di samping itu, sebut dia, beberapa program pengembangan lain juga telah disiapkan oleh manajemen Pelindo III untuk menata Pelabuhan Tanjung Intan hingga tahun 2018. Bahkan, investasi Pelabuhan Tanjung Intan terbagi dalam empat tahapan. Pada tahun 2014, pengembangan dilakukan dengan melaksanakan perbaikan struktur dan fender dermaga I, II, III, VI, dan Wijayapura. "Lalu, pembuatan dua unit dolphin dermaga VI, pengadaan ship grab kapasitas 10 ton yang telah terealisasi dan chassis pengangkut perlengkapan bongkar muat, pembuatan dua unit bucket kapasitas 15 ton, pembuatan satu set rampdoor," katanya. Pada tahap II, lanjut dia, yakni tahun 2015 dilakukan dengan pemasangan coating katodik protection pada tiang pancang baja di Dermaga Wijayapura guna optimalisasi dan revitalisasi aset, penyiapan lapangan penumpukan seluas satu hektare. Upaya itu guna pengembangan fasilitas terminal, pengembangan terminal general cargo seluas satu hektare, pengadaan satu unit forklift kapasitas 10 ton untuk pengembangan fasilitas penunjang. "Bahkan, pengerasan lapangan penumpukan 101-102 dan ex-ISN untuk meningkatkan kualitas fasilitas dan daya dukung lapangan penumpukan sedangkan tahap III (tahun 2016-2017) yaitu pengerukan kolam pelabuhan, revitalisasi Dermaga IV dan penyambungan dengan dermaga III. Kemudian tahap IV (tahun 2018) yaitu pengadaan dua unit RMGC di Dermaga 3," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015