Surabaya (Antara Jatim) - Produsen ban, Michelin Indonesia mengedukasi penggunaan ban radial di Surabaya untuk keselamatan berkendara karena diyakini mampu menunjang mobilitas pengendara dengan baik. "Saat ini populasi ban radial di Indonesia masih 10 persen. Sementara, mayoritas konsumen atau sebanyak 90 persen memakai ban bias (lokal)," kata Country of Sales and Marketing Two Wheels Division PT Michelin Indonesia, Bayu Surya Pamugar Sugeng, di Surabaya, Rabu. Padahal, ungkap dia, perbedaan utama antara ban radial dan biasa terletak pada sisi konstruksinya. Kalau ban radial menggunakan lapisan serat baja sedangkan ban bias memakai serat nilon. Dampak dari perbedaan konstruksi itu sangat berpengaruh signifikan saat berkendara. "Ketika mengendarai kendaraan bermotor, dinding ban radial secara fleksibel mampu mencengkeram dengan erat. Tapak ban yang lebar membuat daya cengkeram makin kuat pada sudut yang lebih kecil terutama saat berbelok," ujarnya. Selain itu, jelas dia, tekanan pada area kontak permukaan ban radial mampu menghadilkan gesekan yang merata pada permukaan ban tersebut. Bahkan, ban radial memberikan tingkat keamanan pada kecepatan tinggi karena sisi ban dapat meredam tekstur permukaan jalan. "Bahkan, lapisan kawat yang terjalin secara bersambung di seputar puncak terluar membuat ban radial tetap stabil dan tahan lama," katanya. Untuk itu, tambah dia, pada saat ini perusahaan itu mengenalkan ukuran baru barian Michelin Pilot Street Radial di Surabaya. Hal tersebut sekaligus upayanya memberikan layanan terbaik untuk konsumen dan menyediakan berbagai pilihan bagi kendaraan masyarakat. "Jenis baru itu diproduksi untuk Ring 17 dengan ukuran 120/70, 150/60, dan 160/60. Langkah bisnis ini melengkapi varian sebelumnya yakni ukuran 110/70, 130/70, dan 140/70," katanya. Keberadaan ragam ban itu, sebut dia, ditargetkan dapat memenuhi kebutuhan para bikers di Surabaya. Penyebabnya, pertumbuhan penjualan motor sport di kota itu sangat tinggi. "Sesuai data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor sport tahun 2014 mencapai 1.106.267 unit. Angka itu meningkat dibandingkan tahun 2013 sebanyak 1.101.626 unit," katanya. Pada kesempatan sama, Managing Director Kevindo Prima, Distributor Michelin, Dani Wirawan, melanjutkan, pangsa pasar motor sport mencapai 14 persen dari total penjualan motor pada tahun 2014 sebanyak 7,9 juta unit. Untuk menarik minat pasar, perusahaan itu telah menguji hasil produksinya oleh lembaga independen. "Pada tahun lalu, ban varian ini dipakai sejumlah bikers saat melintasi Sabang di Sumatera, Pulau Jawa, hingga Papua," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015