Kediri (Antara Jatim) - Jenazah salah seorang korban jatuhnya pesawat AirAsia di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Yenni Soewono (38), diinapkan di tempat penitipan jenazah Kediri, Jawa Timur, karena rencananya dimakamkan di tempat pemakaman Klotok, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Petugas dari Perkumpulan Rukun Sinoman "Dana Pangrukti" Kediri, --tempat penitipan jenazah--, Ana, di Kediri, Senin, mengatakan keluarga Yenni memang sengaja menitipkan jenazah sebelum nantinya dimakamkan. "Keluarga berencana memakamkan pada Kamis (22/1), karena itu dititipkan dulu sebelum dimakamkan," katanya kepada wartawan. Selama proses penitipan tersebut, keluarga ataupun teman-teman dari almarhum akan berkunjung dan mendoakan. Mereka juga menemui keluarga yang ditinggalkan sebagai bentuk ungkapan ikut berduka cita. Jenazah Yenni diantar dengan mobil ambulans dari Surabaya ke Kediri. Sejumlah keluarga juga mengiringi perjalanan mobil jenazah menuju tempat penitipan jenazah di Kediri tersebut. Saat datang, jenazah langsung ditempatkan di ruang khusus penitipan jenazah, khususnya di ruang cendrawasih. Ia ditempatkan di atas meja dan di sekitarnya dinyalakan lilin. Selain itu, sejumlah bunga juga menghiasi sekitar meja tempat jenazah itu disemayamkan. Foto almarhum juga ditempatkan di meja tersebut. Berbagai macam karangan bunga sebagai ucapan ikut berduka cita juga banyak mengitari tempat itu. Ucapan itu mulai dari teman ataupun kerabat dari almarhum. Sementara itu, keluarga masih enggan untuk dikonfirmasi terkait dengan almarhum serta tindak lanjut pemakamannya. Namun, sejumlah teman dari keluarga almarhum menilai almarhum merupakan sosok yang sangat perhatian dengan keluarga. "Ia anak yang mengerti keluarga, terutama orangtua," kata Dewi, salah seorang teman ibu almarhum. Jenazah Yenni Soewono sempat kesulitan untuk diidentivikasi. Namun, akhirnya Tim DIV Polda Jawa Timur berhasil mengetahui identitas yang bersangkutan dari luka sesar di tubuhnya. Yenni diketahui sebagai salah seorang penumpang di pesawat tersebut. Ia hendak ke Singapura dengan suaminya, Boendi serta anaknya, Steven. Sampai saat ini, jenazah dua orang itu, yaitu suami serta anaknya, belum ditemukan. Yeni selama ini tinggal di Surabaya, namun, keluarga berniat memakamkan di Kediri, tepatnya di tempat pemakaman Klotok, di Kediri. Almarhumah merupakan salah satu dari 155 penumpang pesawat AirAsia dan tujuh awak pesawat itu, namun dalam perjalanan mengalami kehilangan kontak dengan ATC pada Minggu (28/12/2014) pukul 06.17 WIB. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015