Jember (Antara Jatim) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir meminta seluruh perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta bersiap menghadapi era pasar bebas atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Mau tidak mau dunia pendidikan tinggi kita harus siap menghadapi era pasar bebas, dan yang paling dekat adalah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015," kata M. Nasir dalam kuliah umum di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu. Saat MEA berlaku, lanjut dia, modal investasi dan tenaga kerja terdidik dari negara ASEAN akan membanjiri Indonesia, termasuk di dunia pendidikan tinggi. "Kalau tidak siap, kita hanya menjadi penonton dan perguruan tinggi tidak boleh tinggal diam dan harus siap menghadapi pasar bebas," ucap mantan Rektor Universitas Diponegoro itu. Saat MEA berlaku, maka profesi insinyur, aristek, dokter, dokter gigi, perawat, akuntan, dan praktisi pariwisata wajib memiliki sertifikat yang menandakan mereka memiliki kompetensi yang sudah dipersyaratkan. "Kemenristek Dikti sudah mempersiapkan undang-undang insinyur, dokter, dan perawat untuk membekali tenaga-tenaga kita, agar mampu bersaing di era pasar bebas," paparnya. Untuk mempersiapkan perguruan tinggi, Kemenristek Dikti telah mempersiapkan program-program kerja di bidang pengembangan pendidikan tinggi yang akan dilaksanakan selama periode 2014-2019. "Ada delapan program yang menjadi fokus Kemenristek Dikti di antaranya meningkatkan mutu pendidikan, relevansi dan daya saing perguruan tinggi," ucap pria asal Ngawi itu. Selain itu, meningkatkan publikasi internasional untuk karya dosen perguruan tinggi di Indonesia dan meningkatkan pembinaan perguruan tinggi. Program kerja di bidang pendidikan tinggi yang akan direalisasikan oleh Kemenristek Dikti selanjutnya adalah membuka akses pendidikan tinggi seluas-luasnya, pengembangan softkill di kalangan mahasiswa dan penerapan standar nasional perguruan tinggi. "Sementara itu, kita juga akan terus melanjutkan peningkatan mutu tenaga dosen melalui pemberian beasiswa dan memberikan bantuan dosen bagi perguruan tinggi swasta," katanya. Sebelum menjadi pemateri dalam kuliah umum bertema "Kebijakan Pengembangan Pendidikan Tinggi" di Gedung Soetardjo, Menristek juga menyaksikan dari dekat berbagai pencapaian dalam bidang penelitian di Kampus Tegalboto Unej.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015