Oleh Karel A Polakitan Manado (Antara) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlidungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Manado, Provinsi Sulawesi Utara menargetkan menempatkan 500 tenaga kerja Indonesia ke luar negeri hingga akhir 2015. "Mereka ditempatkan melalui jalur formal maupun informal ke negera-negara di kawasan Asia, Eropa, Amerika bahkan Afrika. Tahun lalu TKI yang ditempatkan hampir sama dengan target tahun ini," kata Kepala BP3TKI Manado Jefry Sigar di Manado, Senin. Sigar mengatakan untuk jalur formal salah satunya direkrut melalui kerja sama antara pemerintah dengan pemerintah, sementara jalur informal diberangkatkan melalui perusahan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS). Jalur informal, lanjut dia, biasanya bekerja sebagai penata laksana rumah tangga, sementara pekerja formal ditempatkan sebagai tenaga medis/perawat atau di perusahaan-perusahaan yang mengedepankan keahlian atau skill. Menurut dia setiap tahun ada permintaan kebutuhan TKI baik sektor formal dan informal ke setiap negara, sehingga kesempatan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pencari kerja. Apalagi berstatus TKI bila bekerja baik dapat menjamin kelangsungan hidup diri sendiri ataupun anggota keluarga di masa depan karena mendapatkan gaji di atas Rp5 juta setiap bulannya. "BP3TKI dan dinas tenaga kerja yang ditempatkan di provinsi, kabupaten dan kota akan membantu memfasilitasi calon TKI yang ingin bekerja di luar negeri sesuai dengan prosedural sehingga memudahkan pekerja selama diikat kontrak kerja," ujarnya. Setiap tahun proporsi pekerja informal yang ditempatkan ke luar negeri akan kurangi, tetapi sebaliknya pekerja formal yang akan ditingkatkan, kata dia. "Kalau sekarang ini masih didominasi pekerja informal dengan proporsi sekitar 60 persen berbanding 40 persen. Secara bertahap akan dikurangi," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015