Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, akan mengoptimalkan keberadaan kolam renang yang berada di lantai empat Pasar Besar Madiun (PBM) untuk mengantisipasi jika bencana kebakaran melanda tempat fasilitas umum tersebut. "Jadi tujuan kolam renang di PBM adalah utuk mengamankan pasar. Jika terjadi kebakaran, air di kolam renang tersebut bisa dimanfaatkan," ujar Wali Kota Madiun Bambang Irianto, kepada wartawan, Senin. Menurut dia, air dalam kolam renang yang ada di Pasar Besar Madiun berkapasitas ribuan liter atau setara dengan 600 truk tangki mobil pemadam kebakaran. Sehingga akan memudahkan petugas jika bencana tersebut terjadi. Meski demikian, pihaknya memperbolehkan jika selama ini kolam renang tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Seperti digunakan untuk latihan renang oleh sejumlah komunitas atau atlet maupun kegiatan lainnya. Hal yang sama dikatakan oleh Kepala Dinas Pasar Kota Madiun, Gaguk Haryono. Pihaknya juga mewaspadai terjadinya kebakaran pasar, karena tahun 2008 silam, PBM pernah terbakar. Karena itu, Gaguk sudah menginstruksikan kepada petugasnya untuk mengecek kegunaan "fire sprinkle system" atau alat yang berfungsi menyemburkan air secara otomatis ketika segelnya pecah akibat adanya panas dari api kebakaran. Pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap fungsi "hydrant" dan pipanya. "Kolam renang di PBM memang dipersiapkan untuk mengantisipasi kebakaran. Kami secara rutin memeriksa alat pendukungnya, mulai dari "sprinkle" dan "hydrant", sejauh ini kondisinya normal. Jadi, air dalam kolam itu sudah kami seting untuk masuk ke hydrant, seandainya terjadi sesuatu tidak repot lagi," kata Gaguk. Ia menjelaskan, keberadaan kolam renang selain difungsikan untuk mengantisipasi kebakaran pasar, juga sarana rekreasi pendukung pasar. Dengan fasilitas tersebut, banyak klub renang di wilayah Madiun dan sekitarnya yang menggunakan kolam renang PBM untuk melatih renang anak didiknya. Pihaknya juga mengklaim, Pasar Besar Madiun merupakan satu-satunya pasar di Jawa Timur yang memiliki kolam renang. Terlebih, air kolam sudah dikoneksikan ke masing-masing "hydrant" yang ditempatkan di sejumlah titik pasar. "Sehingga semua telah dipersiapkan. Kami tidak ingin peristiwa kebakaran tahun 2008 terulang, untuk itu, antisipasi harus dipersiapkan," tambahnya. PBM dibangun dengan menggunakan APBD Kota Madiun tahun 2010 dan 2011 sebesar Rp76,5 miliar. Selama tahun 2010-2011, Pemerintah Kota Madiun melalui pihak ketiga membangun PBM pascaterbakar pada tahun 2008 lalu. Pasar tersebut mulai difungsikan kembali pada awal Juni 2012. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015