Sidoarjo, (Antara Jatim) - Aktivitas warga korban lumpur Lapindo yang ada di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo menjadi terganggu menyusul terjadinya tanggul jebol di titik 73 pada Kamis (25/12) malam hingga mengakibatkan rumah mereka tergenang air bercampur lumpur.
Salah seorang korban lumpur Mistri A, Jumat, mengatakan, sejak semalam air bercampur sudah mulai menggenangi rumah mereka dan terus meninggi hingga mencapai sekitar empat puluh sentimeter.
"Awalnya kami bertahan, tetapi kondisi air bercampur lumpur yang terus meninggi membuat kami terpaksa harus mengungsi dari luberan lumpur bercampur air ini," katanya Jumat.
Ia mengatakan, kondisi tergenangnya rumah warga oleh lumpur yang bercampur air Ini kerap kali terjadi terutama saat musim hujan seperti yang terjadi sekarang ini.
"Ditambah lagi dengan adanya tanggul yang jebol membuat air bercampur lumpur bisa dengan cepat menggenangi pemukiman warga gang jaraknya kurang dari dua kilometer dari lokasi tanggul jebol. Kondisi ini membuat warga tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari akibat tanggul jebol," katanya.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh Khoiriyah salah seorang warga yang lain yang mengaku sudah jenuh dengan kondisi seperti itu.
"Kami berharap supaya penyelesaian masalah korban lumpur Lapindo ini bisa segera diselesaikan supaya warga tidak lagi cemas akan ancaman tanggul jebol seperti yang terjadi sekarang ini," katanya.
Sementara itu, Humas Badan Penangulangan Lumpur Sidoarjo Dwinanto mengatakan tanggul yang jebol ini terjadi akibat curah jika yang cukup tinggi di kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
"Tingginya curah hujan yang cukup tinggi membuat tanggul penahan lumpur tidak kuat dan berakibat jebolnya tanggul tersebut sehingga menggenangi rumah warga." katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014