Kairo (Antara/AFP) - Kedutaan Besar Inggris di Kairo Selasa mengatakan telah melanjutkan kembali pelayanan kepada masyarakat, sembilan hari setelah mereka hentikan atas masalah keamanan tentang bangunan utama misi. Kedutaan Kanada sebelah kedutaan Inggris, yang juga menangguhkan layanan, masih tetap menutup untuk umum. "Kedubes Inggris di Kairo kembali memberikan pelayanan publik hari ini, Selasa 16 Desember, setelah masalah keamanan yang berkaitan dengan bangunan diselesaikan bekerjasama dengan pemerintah Mesir," kata sebuah pernyataan misi tersebut. Pada 7 Desember, London menutup kedutaan besarnya untuk memberikan pelayanan kepada publik dengan alasan keamanan, tetapi tanpa menentukan itu apa. Kedutaan Kanada mengumumkan hari berikutnya bahwa pihaknya melakukan hal yang sama. Pihak berwenang Mesir mengatakan, mereka telah menerima laporan ancaman khusus terhadap kedutaan, namun para diplomat mengatakan beberapa misi telah menyuarakan keprihatinan tentang keamanan yang disediakan oleh negara tuan rumah. Penutupan kedutaan terjadi ketika serangan-serangan kelompok militan menyerang keras Mesir sejak penggulingan Presiden dari kubu Islam Mohamed Morsi pada Juli 2013. Kelompok jihad mengatakan serangan tersebut sebagai balasan atas tindakan keras pemerintah yang menargetkan para pendukung Moursi. Penindasan yang diawasi oleh Presiden Abdel Fattah al-Sisi telah menewaskan sedikitnya 1.400 orang tewas dan ribuan dipenjarakan. Puluhan pendukung Moursi juga telah dijatuhi hukuman mati setelah pengadilan massal yang digambarkan PBB sebagai sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya" dalam sejarah. Moursi, presiden pertama Mesir yang dipilih secara bebas, digulingkan oleh Panglima Mentara al-Sisi setelah jutaan demonstran memprotes penguasa dari kubu Islam yang baru berjalan setahun itu. Sisi memilih dirinya sebagai presiden pada Mei. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014