Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, belum membuka posko bersama pusat pengendalian operasi (Pusdalops) dengan melibatkan berbagai instansi terkait, juga pihak lainnya, dalam menghadapi bencana terutama banjir.
"Posko bersama pusdalops kita buka kalau kondisi banjir sudah masuk siaga," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Selasa.
Meski Pusdalops belum dibuka, katanya, BPBD tetap melakukan pengamatan datangnya ancaman bahaya banjir, di antaranya, melakukan pemantauan ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya.
"Pengamatan ancaman datangnya banjir tetap kita lakukan, meskipun belum ada posko bersama," tandasnya.
Bahkan, katanya, pihaknya hari ini mengundang berbagai instansi terkait yang terlibat dalam penanganan banjir, mulai kepolisian resor (polres), Kodim 0813, juga Lembaga Swadaya (LSM), dan kontraktor migas.
"Mereka kita undang untuk diajak membahas bersama dalam menanggani ancaman datangnya banjir Bengawan Solo, juga banjir bandang, termasuk bencana lainnya," jelas dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya juga sudah menyiapkan Tim SAR yang beranggotakan 50 personel gabungan dari TNI,polres, dan BPBD.
Pembentukan Tim SAR tersebut, lanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Bojonegoro Suyoto No. 188/268/KEP/412.11.2014.
"Selain Tim SAR juga ada satuan reaksi cepat (TRC) dengan jumlah 22 personel yang bertugas menangani kejadian pada awal terjadi bencana banjir," katanya, menegaskan.
Sesuai data di BPBD setempat, daerah yang rawan dilandang banjir luapan Bengawan Solo yaitu di 146 desa yang tersebar di 16 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kota, Dander, Trucuk, Kalitidu, dan Kanor.
Sedangkan daerah yang rawan dilanda banjir bandang yaitu di 40 desa yang tersebar di 16 kecamatan, antara lain, Kecamatan Temayang, Baureno, Tambakrejo, Kapas, Sukosewu, juga kecamatan lainnya.
"Selama musim hujan ini sudah terjadi dua kali banjir bandang di lokasi yang berbeda, yang disebabkan curah hujan tinggi," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014