Magetan (Antara Jatim) - Jumlah pesanan sandal dan sepatu dari kulit di sentra kerajinan kulit sapi Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meningkat menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2015.
Seorang perajin sandal kulit di Desa Candirejo, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Suwarno, Senin, mengatakan, kenaikan pesanan terjadi sejak dua pekan terakhir.
"Kenaikan diperkirakan mencapai 60 persen dibandingkan produksi saat hari biasa," ujar salah satu perajin sandal dan sepatu kulit, Suwarno, kepada wartawan.
Menurut dia, saat hari biasa, dalam seminggu, ia hanya mengirim sebanyak 25 hingga 30 kodi sandal atapun sepatu. Namun, menjelang liburan Natal dan tahun baru kali ini meningkat hingga mengirim 40 sampai 45 kodi.
Dari pesanan yang masuk tersebut, sebanyak 80 persennya berasal dari wilayah Magetan sendiri. Sedangkan sisanya dari beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur dan luar Jawa Timur.
"Kebanyakan yang dari Magetan berasal dari sejumlah toko sandal atau sepatu kulit. Para pemilik toko datang untuk mengambil pesanannya dan dijual kembali," kata dia.
Untuk harga cukup beragam. Mulai dari Rp65 ribu hingga ratusan ribu Rupiah setiap pasangnya. Tergantung dari model dan tingkat kesulitan pembuatannya.
Meski sedang ramai pesanan, Suwarno mengaku tetap mempertahankan kualitas hasil kerajinannya. Yakni tetap menggunakan kulit sapi asli. Hal itu untuk menjaga kepuasan pelanggannya.
Ia menjelaskan, banyak perajin kulit di Magetan yang tidak mampu bertahan karena kalah bersaing. Karena itu, ia tertekad tetap mempertahankan keasliannya sehingga tidak ditinggalkan oleh pelangganya.
Sementara, data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Magetan mencatat, jumlah industri kecil menengah (IKM) yang bergerak di bidang kulit mencapai 115 unit usaha.
Seratusan unit usaha kecil kulit tersebut mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 575 orang dengan jumlah produksi per tahun mencapai 750.000 pasang alas kaki, baik sandal maupun sepatu kulit. Pemasarannya sendiri telah mencapai pasar nasional. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014