Pasuruan, (Antara Jatim) - Kenaikan Upah Minimum Kerja (UMK) tidak mempengaruhi investasi di Kabupaten Pasuruan karena setiap tahunnya angka investasi semakin meningkat disebabkan adanya "interchange" jalan tol.
"Lonjakan investasi ini disebabkan adanya pembangunan jalan tol dan letak Pasuruan sebagai kawasan segitiga emas perekonomian," kata Kepala Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal (BP3M), Sunarto, Jumat.
Selain itu, ia mengatakan adanya kelonjakan investasi juga disebabkan adanya pemukiman yang berkembang seperti di wilayah Karangjati dan Pandaan yang ingin menjadi wilayah yang mandiri.
"Keunggulan dari pemukiman tersebut karena adanya pembangunan jalan tol, adanya gas, sumber air, serta sumber daya manusia yang kinerjanya bagus, namun harus ada perubahan tata ruang yang masih belum bisa," ujarnya.
Menurutnya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor investasi menembus angka angka Rp 15,61 Milliar pada bulan Oktober lalu, sehingga kemungkinan besar masih akan bertambah hingga akhir bulan desember.
“Target PAD dari sektor investasi tahun ini adalah Rp Rp 14 Milliar, namun realisasi sampai Oktober sudah naik Rp 1,61 Milliar, hal ini dikarenakan perijinan yang masuk di Kabupaten Pasuruan adalah industri dan perumahan,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam kurun waktu satu tahun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan berhasil menaikkan target dari Rp 2,5 Triliun menjadi Rp 12 Triliun sehingga PAD juga melebih target sebesar Rp 13 Milliar.
Selama tiga tahun berturut-turut, ia menjelaskan, nilai investasi di Kabupaten Pasuruan mengalami lipatan peningkatan hingga 300% dari jumlah ijin jenis usaha non Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Pada tahun 2013 lalu, tercatat 589 jumlah ijin masuk di Pasuruan, 573 diantaranya merupakan jenis usaha non PMA/PMDN hingga menambah nilai investasi sebesar Rp 8,080 trilliun lebih," ungkapnya.
Selain itu, menurutnya, jumlah ijin dari jenis usaha PMA tersebut bertambah menjadi sepuluh dengan nilai investasi sebesar Rp 2,206 Trilliun lebih, serta 6 jumlah ijin dari PMDN yang bernilai investasi sebesar Rp 194,678 Milliar lebih.
"Upaya untuk mencapai target di tahun ini, kami mencoba untuk promosi Kabupaten Pasuruan dalam program promosi investasi di Bali," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014