Bangkalan (Antara Jatim) - Puluhan pemuda yang mengatas namakan diri Poros Pemuda Bangkalan mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, menuntut agar Kepala Disdik Moh Mohni segera mengeluarkan SK lulus CPNS sebagian tenaga harian lepas yang diduga ditahan. Kedatangan puluhan pemuda, Jumat itu untuk mendesak agar Moh Mohni tidak mengambil keuntungan dengan adanya penerbitan SK CPNS tersebut, seperti mengambil uang pungutan dengan alasan untuk uang jasa dan administrasi pengurusan SK. Menurut juru bicara Poros Pemuda Bangkalan Mathur Husyairi, sebagian SK CPNS dari tenaga harian lepas di lingkungan Disdik Bangkalan sudah diberikan, akan tetapi hingga kini masih banyak yang ditahan, karena belum menyetorkan sejumlah uang. "Jadi, kami datang kesini untuk mengklarifikasi sampai di mana proses pembagian SK CPNS. Apakah masih dalam proses penulisan atau menunggu sesuatu untuk ditulis," tegasnya. Menurut Mathur, dirinya mensinyalir dalam pembagian SK CPNS terhadap THL yang lolos diwarnai dengan pungutan liar (pungli). Kecurigaan aktivis Bangkalan ini dibuktikan dengan rekaman, serta bukti kwintansi pembayaran pungutan uang oleh oknum pejabat Disdik Bangkalan kepada tenaga harian lepas yang lolos dalam rekrutmen CPNS yang dilakukan oknum. "Oleh karena itu, kami mendesak Disdik Bangkalan untuk segera memberikan SK CPNS pada THL tanpa syarat apapun. Karena mereka sudah lulus murni saat tes CPNS beberapa waktu lalu," terang Mathur Husairi. Menanggapi tuntutan pengunjuk rasa itu, Kepala Disdik Bangkalan, Moh Mohni menyatakan, pihaknya telah menyerahkan semua SK CPNS pada yang bersangkutan. Ia membantah Disdik sengaja menahan SK CPNS, sebagaimana menjadi sorotan pengunjuk rasa. "Itu tidak benar, dan bukan kewenangan kami yang menyerahkan SK, akan tetapi Badan Kepegawaian Daerah," ucapnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014