Sumenep (Antara Jatim) - Pejabat Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep menyatakan, sebagian besar bus milik perusahaan otobus tetap beroperasi sebagaimana mestinya untuk melayani kepentingan calon pengguna jasa. "Hasil pemantauan yang kami lakukan di lapangan pada Rabu ini, hanya ada satu perusahaan otobus yang tidak beroperasi, yakni PO Karina. Sementara bus milik perusahaan otobus lainnya tetap beroperasi," kata Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, Abd Hadi melalui telepon, Rabu. Ia menjelaskan, pihaknya memang melakukan pemantauan khusus atas aktivitas atau operasional bus terkait dengan rencana Organisasi Angkutan Darat (Organda) yang akan mogok beroperasi pada Rabu ini akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Sekali lagi, untuk di Sumenep, sebagian besar perusahaan otobus tetap mengoperasionalkan armadanya. Aktivitas sebagian besar bus, baik bus antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota antar provinsi (AKAP), di Terminal Arya Wiraraja Sumenep berjalan normal," ujarnya. Sesuai data di Dishub Sumenep pada Rabu ini pukul 11.15 WIB, jumlah bus AKDP yang masuk atau datang ke Terminal Arya Wiraraja sebanyak 26 bus dan yang keluar atau berangkat sebanyak 32 bus. Sementara bus AKAP yang keluar atau berangkat dari Terminal Arya Wiraraja Sumenep sebanyak delapan bus, yakni empat bus milik PO Pahala Kencana, tiga bus PO Hariyanto, dan satu bus PO Kemenangan. Perwakilan PO Karina di Sumenep, Akmal Hanafi menjelaskan, pihaknya memang menunda pemberangkatan busnya pada Rabu ini. "Penundaan pemberangkatan bus kami hanya pada Rabu ini. Sebenarnya ada beberapa calon penumpang tujuan Jakarta yang akan menggunakan jasa bus kami. Namun, untuk sementara permintaan tersebut tidak kami layani, karena pada Rabu ini ada penundaan," katanya singkat sambil tersenyum. (*)

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014