Jember (Antara Jatim) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyebutkan kenaikan harga bahan bakar minyak diprediksi memicu angka inflasi pada November 2014 di kabupaten setempat mencapai 3,22 persen. "Dengan kenaikan BBM bersubsidi yang dilaksanakan November 2014, maka Jember diperkirakan akan mengalami inflasi sebesar 3,22 persen," kata Sekretaris I Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember, M. Thamrin, Selasa. Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi pada Senin (17/11) malam di Istana Negara dengan kenaikan jenis premium dan solar sebesar Rp2 ribu per liter yakni harga premium dari Rp6.500 menjadi Rp 8.500 per liter, sedangkan harga solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter terhitung Selasa pukul 00.00 WIB. "Naiknya harga BBM tentu berpengaruh pada naiknya sejumlah bahan pokok yang menjadi komoditas dalam indeks harga konsumen (IHK), sehingga dipastikan laju inflasi akan tinggi," tuturnya. Selain itu, kata dia, beberapa faktor yang memengaruhi tingginya inflasi di Jember pada November 2014 antara lain kenaikan tarif dasar listrik tahap ketiga dan menurunnya produksi tanaman hortikultura akibat berakhirnya masa panen raya. "Untuk itu, TPID memberikan rekomendasi untuk melakukan mitigasi dampak lanjutan terhadap kenaikan BBM dengan penguatan stok komoditas strategis," ucap Thamrin yang juga Asisten II Pemkab Jember itu.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014