Bangkalan (Antara Jatim) - Kepolisian Polres Bangkalan, Jawa Timur akhirnya melepas seorang pengunjuk rasa yang ditangkap karena berbuat anarkis di kantor Kejaksanaan Negeri setempat, saat aksi menuntut pemberantasan tindak pidana korupsi yang terjadi di wilayah itu. "Tadi yang bersangkutan sudah kami lepas," kata Kapolres Bangkalan AKBP Sulistijono per telepon, Senin malam. Petugas kepolisian Polres Bangkalan Senin siang menangkap seorang pengunjuk rasa yang diduga menjadi provokator dalam unjuk rasa anarkis di kantor Kejari setempat. Pelaku selanjutnya dipisah dari puluhan pengunjuk rasa lainnya, lalu dibawa ke Mapolres Bangkalan dengan menggunakan mobil petugas Polres Bangkalan. Menurut Kapolres, tujuan penangkapan itu sebenarnya dimaksudkan agar situasi lebih kondusif, mengingat massa anarkis dan kian brutal, bahkan berupaya melakuakan penyisiran ke ruang kerja Kepala Kejaksaan Negeri Bangkalan Joeli Soelistiyono. Unjuk rasa massa gabungan LSM dan organisasi kepemudaan (OKP) serta organisasi kemahasiswaan Bangkalan ini menyoroti sejumlah kasus dugaan korupsi yang dilaporkan ke Kejari Sampang, namun hingga kini belum ditindak lanjuti dengan alasan karena jumlah tenaga penyidik terbatas. Sejumlah kasus dugaan korupsi yang menjadi sorotan massa pengunjuk rasa ini antara lain kasus dana bergulir pada Kredit Usaha Tani (KUT), P2SEM, bantuan raskin, pungutan liar Dispenduk Capil, PUAP, PNPM dan proyek fisik BPWS. Menurut juru bicara perwakilan LSM Fathurrahman Said, pihaknya perlu turun jalan menuntut Kejari mengusut berbagai dugaan kasus korupsi ini, agar kasus dugaan korupsi yang terjadi di Bangkalan bisa tuntas dan kerugian negara bisa diselamatkan. "Kalau pimpinan kejari tidak mampu menggerahkan anak buahnya mengusut kasus dugaan korupsi yang terjadi di Bangkalan ini, maka lebih baik mundur dari jabatanya," kata Fathurrahman Said. Sementara, usai polisi melepas peserta aksi yang diamankan itu, massa gabungan LSM, OKP dan organisasi kemahasiswaan di Bangkalan itu kembali ke kantor Kejari dan hingga Senin malam, masih bertahan. "Kami akan tetap bertahan disini hingga Kajari datang menemui kami, atau sebaliknya yakni pidah dari Bumi Bangkalan ini," kata pengunjuk rasa lainnya, Nanang Hidayat.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014