Jember (Antara Jatim) - Ratusan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia Kabupaten Jember, Jawa Timur, berdemonstrasi menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak dan unjuk rasa tersebut digelar di bundaran DPRD kabupaten setempat, Sabtu. Ketua HTI DPD Jember Abdurrahman Saleh dalam orasinya mengatakan kebijakan menaikkan harga BBM harus ditolak karena akan menyengsarakan masyarakat dan menambah beban bagi masyarakat yang kurang mampu. "Kenaikan BBM pasti menyengsarakan rakyat, sedangkan hasil penghematan tidaklah sebanding dengan penderitaan yang dialami oleh seluruh rakyat," tuturnya. Hasil Sensus Ekonomi Nasional (SUSENAS 2010) yang menunjukkan bahwa pengguna BBM 65 persen adalah rakyat kelas bawah dan miskin, 27 persen kalangan menengah, 6 persen menengah ke atas, dan hanya 2 persen orang kaya. Menurut dia, kebijakan menaikkan harga BBM merupakan cara untuk menyukseskan liberalisasi sektor hilir (sektor niaga dan distribusi) setelah liberalisasi sektor hulu (eksplorasi dan eksploitasi) sempurna dilakukan. "Kebijakan seperti itu jelas dan nyata akan sangat menyengsarakan rakyat yang notabene adalah pemilik sumberdaya alam itu sendiri dan liberalisasi itu dilakukan untuk memenuhi tuntutan pihak asing," paparnya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014