Bangkalan (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Jawa Timur, meminta masyarakat mewaspadai berbagai jenis penyakit yang biasa terjadi pada saat peralihan musim antara kemarau dan penghujan (pancaroba). Kepala Dinkes dr Nur Aida Rachmawati di Bangkalan, Kamis mengatakan, pada musim pancaroba biasa rawan terjadinya sejumlah penyakit, seperti diare dan demam berdarah dengue (DBD). "Untuk itu, kami meminta agar masyarakat waspada. Caranya tentu dengan menerapkan pola hidup sehat, makan yang terakhir, serta menjadi kebersihan lingkungan," katanya. Ia menjelaskan, untuk penyakit diare, bisa menyerang tubuh yang kekurangan cairan dan tidak menerapkan pola hidup sehat. Di Bangkalan, kata dia, penyakit diare ini terdata mulai meningkat, berdasarkan hasil laporan dari masing-masing puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan di wilayah itu. Hanya saja, peningkatan jenis penyakit ini masih dalam kategori wajar. Diare bisa dicegah dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama mencuci tangan, sebab masyarakat masih banyak yang belum tahu cara mencuci tangan yang bersih. Selain diare, sambung, Aida, yang perlu diwaspadai penyakit DBD. Sebab ada sejumlah wilayah di Kabupaten Bangkalan yang mulai turun hujan, sehingga tempat tempat yang menjadi genangan air rawan menjadi sarang jenti-jentik nyamuk. "Dengan demikian, untuk menghidari kedua jenis penyakit ini, perlu kesadaran dari masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan," terang Nur Aida. Sebelumnya Dinkes Bangkalan mendata, sebanyak 7.816 balita di wilayah itu terserang penyakit diare. Jumlah tersebut merupakan hasil monitoring yang rutin dilakukan dinkes sebagai upaya menekan angka balita yang terserang diare. Setiap bulan jumlah balita yang terkena diare tak kurang dari 800 balita. Dari data ini, terdapat lima puskesmas yang jumlah penderita diarenya selalu tinggi setiap bulannya. Masing-masing Puskesmas Konang sebnayak 723 balita, lalu Puskesmas Kokap sebanyak 714 balita, Puskesmas Tanah Merah sebanyak 704 balita, Puskesmas Galis sebanyak 703 balita dan Puskesmas Jaddih terdata sebanyak 553 balita. Sedangkan DBD terdata sebanyak 262 orang yang terserang jenis penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014