Magetan (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, memetakan empat dari 18 kecamatan yang ada di wilayah setempat merupakan daerah rawan bencana longsor selama musim hujan berlangsung.
"Keempat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Plaosan, Poncol, Sidorejo, dan Parang. Keempatnya berada di lereng Gunung Lawu," ujar Kepala Pelaksana BPBD Magetan Agung Lewis, kepada wartawan, Kamis.
Menurut dia, secara total terdapat 16 titik di empat kecamatan tersebut yang rawan longsor. Namun, kondisi paling parah terdapat di Kecamatan Poncol.
"Sebab, tanah di tujuh desa dari delapan desa yang ada di kecamatan tersebut merupakan tanah labil. Sebagian besar, titik rawan longsor berada di dekat pemukiman warga. Seperti di Desa Geni Langit dan Gonggang," terangnya.
Ia menjelaskan, hampir semua kecamatan di Magetan rawan terhadap bencana alam saat musim hujan berlangsung. Sehingga, warga Magetan yang berdomisili di daerah rawan tersebut diminta untuk waspada jika curah hujan sedang tinggi.
Sesuai pemetaan, untuk daerah rawan bencana banjir sering melanda Kecamatan Takeran, Lembeyan, dan Kartoharjo. Sebab, wilayah tersebut berada di aliran Bengawan Madiun. Anak sungai Bengawan Madiun yang melintasi tiga kecamatan tersebut selalu meluap jika ketinggian air Bengawan Madiun meningkat.
Sementara, bencana angin puting beliung rawan terjadi di daerah Kecamatan Panekan, Sukomoro, Bendo, Kawedanan, Magetan, dan Takeran. Pada daerah-daerah tersebut merupakan jalur angin, sehingga rawan terjadinya angin puting beliung.
Sejak memasuki musim hujan tahun 2014, telah terjadi dua kali angin puting beliung dan satu kali tanah longsor. Angin puting beliung melanda kawasan Terminal Magetan hingga menyebabkan pohon tumbang dan mengenai sebuah mobil yang parkir.
Serta angin puting beliung di Kelurahan Tawanganom, Magetan, hingga merobohkan usaha peternakan ayam berkapasitas 5.000 ekor ayam.
Sedangkan tanah longsor terjadi di Jalan Raya Magetan-Sarangan. Tebing jalan tersebut mengalami longsor sepanjang 20 meter dan memakan hampir setengah badan jalan.
"Hingga kini belum diperbaiki karena itu merupakan jalur provinsi. Untuk itu, kami segera menyusun laporan dengan rekomendasi Bupati Magetan ke BPBD Jawa Timur. Harapannya, Dinas PU Jawa Timur segera melakukan perbaikan," tambahnya.
Hal itu mendesak dilakukan, sebab jalur yang longsor tersebut merupakan jalan utama menuju objek wisata Telaga Sarangan dan juga jalur tembus yang menghubungkan Magetan dengan Provinsi Jawa Tengah.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014