Banyuwangi (Antara Jatim) - Ajang konser musik untuk kemanusiaan Jazz Ijen Banyuwangi di Paltuding, kaki Gunung Ijen, Banyuwangi, Sabtu, berlangsung meriah. Musisi legendaris seperti Fariz RM, Imaniar, dan Deddy Dhukun memeriahkan suasana dalam ajang yang digelar di kabupaten The Sunrise of Java itu.
Acara tersebut dimulai dengan peresmian Guest House milik Pemkab Banyuwangi di kaki Gunung Ijen. Guest house tersebut melengkapi sarana penunjang pariwisata di kawasan Gunung Ijen. Di jalur menuju Ijen dari pusat kota Banyuwangi, beberapa sarana wisata yang ada antara lain pemandian sumber mata air, dua tempat peristirahatan, beragam kafe dan restoran, serta resor.
Sebelum acara musik dimulai, dilakukan penanaman pohon dan pelepasliaran sejumlah satwa burung oleh para wisatawan dan penonton.
Imaniar membuka panggung Jazz Ijen Banyuwangi dengan lagu-lagu hits-nya seperti Prahara Cinta dan Kacau.
Setelah Imaniar, muncul penyanyi dan pencipta lagu legendaris Deddy Dhukun. Aksi Deddy membangkitkan nostalgia para wisatawan yang hadir dengan lagu andalan seperti Masih Ada dan Keraguan. Fariz RM menjadi pemuncak acara dengan mengajak wisatawan mendendangkan lagu-lagu andalannya seperti Barcelona.
Sebelumnya, sejumlah musisi Banyuwangi dan komunitas ITS Jazz Surabaya ikut menghangatkan suasana. Acara berlangsung sejak siang sampai pukul 19.30 WIB.
Wisatawan yang menikmati ajang ini pun larut dalam nostalgia. "Saya sama sekeluarga nonton Jazz Ijen Banyuwangi ini karena ingin lihat keindahan Ijen sekaligus kangen lagu-lagu Fariz RM," ujar Ahmad Kurniawan, wiraswastawan dari Surabaya yang kemarin malam ikut menonton.
Kurniawan mengaku mendapat informasi Jazz Ijen Banyuwangi dari Twitter. Setelah menikmati jazz sambil beramal, tengah malam dia dan istri serta dua orang anaknya mendaki Gunung Ijen untuk melihat keajaiban fenomena api biru (blue fire) yang memancar dari bawah kawah saat dinihari. Fenomena api biru hanya ada dua di dunia, yaitu di Islandia dan Kawah Ijen Banyuwangi.
Fariz RM mengapresiasi sambutan penonton dalam acara tersebut. "Ternyata meriah. Dan penonton bisa kompak menyanyi bersama," ujar Fariz yang berkolaborasi dengan seni tradisi lokal Banyuwangi.
Deddy Dhukun bahkan secara spontan selama sehari menciptakan lagu berjudul "Banyuwangi Bersih dan Hijau" karena terinspirasi penataan daerah tersebut. Lagu baru itu juga dinyanyikan penyanyi yang juga pencipta lagu legendaris itu di panggung.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, acara ini adalah upaya untuk membangun semangat masyarakat dan wisatawan agar lebih mencintai Gunung Ijen. "Pesan-pesan kemanusiaan juga kami masukkan melalui musik, selain tentu juga untuk promosi wisata Banyuwangi," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014