Bangkalan (Antara Jatim) - Tim eksekutif dan legislatif menyepakati persentase anggaran belanja tidak langsung sebesar 47 persen dan belanja langsung sebesar 53 persen, dari total anggaran 2015. "Dengan persentase seperti itu, maka penggunaan anggaran akan menjadi berimbang," kata Bupati Moh Makmun Ibnu Fuad seusai rapat dengan DPRD di Bangkalan, Senin. Bupati mengatakan, dengan kebijakan seperti itu, anggaran pembangunan pada belanja tidak langsung mengalami peningkatan, namun tidak akan mengurangi kewajiban gaji pegawai pada belanja langsung. Ia juga menjelaskan, APBD Pemkab Bangkalan kini meningkat dari sebelumnya yakni Rp1,5 triliun menjadi Rp1,6 triliun. Kenaikan APBD ini terjadi, karena adanya tambahan dana perimbangan dari APBN menyusul rencana kenaikan gaji 6 persen pada 2015. Anggota Badan Anggaran DPRD Bangkalan Mahmudi mengakui, anggaran pembangunan sektor fisik memang mengalami peningkatan, yakni dari sebelumnya 43 persen menjadi 47 persen pada belanja langsung. "APBD 2015, lebih berpihak pada sektor pembangunan. Sebab masyarakat butuh pembangunan fisik untuk menopang perekonomian," ungkapnya. Ia mengatakan, sektor pembangunan fisik, terutama sarana jalan akan terus ditingkatkan untuk menunjang sektor perekonomian dan industrialisasi di Bangkalan, pascaoperasional Jembatan Suramadu. Menurutnya, legislatif menyetujui persentase alokasi anggaran untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung seperti yang diajukan tim anggaran eksekutif Bangkalan, karena memiliki visi dan misi yang sama. "visi dan misi DPRD dan Pemkab sama, yakni untuk mensejahterakan masyarakat Bangkalan," katanya. Meski persentase belanja tidak langsung telah mengalami kenaikan dibanding sebelumnya, dari 43 persen menjadi 47 persen, namun menurut Mahmudi itu belum ideal. Yang ideal, sambung dia, apabila belanja tidak langsung lebih tinggi persentasenya dibandingkan belanja langsung. "Kenapa demikian, karena belanja tidak langsung itu, untuk kesejahteraan masyarakat, sedangkan belanja langsung untuk kebutuhan bulanan, seperti gaji PNS dan biaya operasional pegawai di lingkungan pemkab," katanya. Kendatipun demikian, dengan adanya peningkatan itu, yakni dari 43 persen menjadi 47 persen untuk belanja tidak langsung, telah menunjukkan upaya perbaikan dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Bangkalan. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014