Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Jawa Timur, memastikan air produksi Instalasi Pengolah Air (IPA) milik PDAM, di empat lokasi yang mengambil air dari Bengawan Solo, layak dikonsumsi, karena sudah melalui proses pengolahan.
"Air PAM produksi empat IPA yang mengambil air Bengawan Solo sudah melalui proses pengolahan, sehingga menjadi air bersih," kata Humas Dinkes Bojonegoro Suharto, di Bojonegoro, Kamis.
Oleh karena itu, menurut dia, air Bengawan Solo, yang sudah tercemar berbagai aneka limbah tersebut, karena sudah diolah dengan proses terentu, maka kandungan zat berbahayanya menjadi terurai.
"Pengertian layak konsumsi dengan catatan airnya harus dimasak dulu. Bukan seperti air mineral, yang bisa langsung diminum," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya juga melakukan pemantauan kualitas air PAM yang mengambil air Bengawan Solo produksi IPA di Kecamatan Padangan, Purwosari, Trucuk dan Kanor.
"Air PAM yang didistribusikan kepada pelanggan secara rutin kami lakukan pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan Daerah milik dinkes, dengan hasil air PAM masuk ketegori air bersih," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, uji kualitas air PAM juga dilakukan di Balai Besar Teknik Lingkungan (BBTK) Surabaya, kalau hasil uji di Laboratorium Kesehatan Daerah milik pemkab meragukan.
"Kalau kami ragu dengan hasil uji di Laboratorium Kesehatan Daerah, maka contoh air PAM kami kirim ke BBTK Surabaya," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan air Bengawan Solo, yang sudah tercemar berbagai aneka limbah, sangat berbahaya kalau dikonsumsi manusia tanpa diolah, meskipun dimasak.
"Kandungan yang ada seperti besi, mangan, juga lainnya, bisa mengakibatkan penyakit ginjal, kanker juga lainnya," ujarnya.
Sesuai data di PDAM, jumlah pelanggan air PAM di Instalasi Pengolah Air (IPA) di Kecamatan Padangan, tercatat sebanyak 1.809 sambungan rumah (SR), di Kanor 54 SR dan di Purwosari dan Trucuk, masing-masing sekitar 400 SR.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Bojonegoro Tedjo Sukmono, sebelumnya, menyatakan air PAM yang mengolah air Bengawan Solo, tidak layak konsumsi, meskipun sudah diolah.
"Hasil uji laboratorium yang kami lakukan 8 Oktober ini menunjukkan kualitas air Bengawan Solo telah mengalami pencemaran berbagai aneka limbah," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014