Surabaya (Antara Jatim) - Jajaran Korem 081/Dhirotsaha Jaya melaksanakan antisipasi bahaya laten komunis dan paham radikal di lingkungan internal TNI serta Keluarga Besar TNI (KBT) se-Korem 081/DSJ. Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Kolonel Arm Totok Sugiharto di Surabaya, Kamis, mengatakan antisipasi dalam bentuk sosialisasi itu diikuti 139 peserta dari Pasiter Kodim se-Korem 081/DSJ, Pepabri, PPM, PPAD, LVRI, PIVERI, PERIP, GM FKPPI dan FKPPI. "Perjalanan panjang sejarah gerakan PKI untuk mewujudkan masyarakat komunis di Indonesia tidak pernah berhenti, mulai dari cara mempengaruhi sampai jalan penetrasi dan infiltrasi ke organisasi massa," kata Danrem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama. Dalam sambutan yang dibacakan Kasilog Rem 081/DSJ Letkol Inf Udjiono HS di hadapan peserta sosialisasi di Aula Makorem 081/DSJ, ia mengharapkan masyarakat untuk mewaspadai gerakan komunis gaya baru dengan meningkatkan pemahaman kembali terhadap nilai-nilai Pancasila,. "Waspadai juga upaya penyusupan serta meningkatkan deteksi dini dengan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada semua prajurit dan masyarakat tentang berbagai hal yang terkait dengan bangkitnya kembali komunisme," katanya. Sementara itu, Kasiter Rem 081/DSJ Letkol Arh Mariyono selaku narasumber menyampaikan gerakan komunis telah banyak menyusup ke berbagai elemen masyarakat, dan perlu diingat bahwa komunis di Indonesia merupakan bahaya laten yang tidak pernah mati, tetapi hanya berubah bentuk sesuai dengan kondisi yang ada. "Untuk itu, seluruh prajurit dan masyarakat, agar selalu waspada dan mampu mengambil langkah antisipasi yang tepat serta terukur dalam mengamankan dan menjaga keselamatan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya. Selain itu, sebagai prajurit teritorial juga harus mampu memberikan wawasan terhadap masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh paham radikal kanan serta mengajak masyarakat agar mengantisipasi dan mewaspadai terhadap "orang asing" yang membawa ideologi selain Pancasila. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014