Surabaya (Antara Jatim) - PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore atau PHE-WMO memberikan pelatihan pengolahan limbah kayu palet menjadi produk kerajinan tangan kepada karang taruna di Desa Sidorukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
"Kami memberikan keterampilan pengolahan limbah kayu untuk diolah menjadi kerajinan tangan yang kreatif dan bernilai ekonomis agar nantinya mereka bisa berwirausaha," kata Comdev Officer PHE-WMO Amarullah melalui surat elektronik yang diterima Antara di Surabaya, Kamis.
Dalam pelatihan selama tiga hari (21-23 Oktober) yang difasilitasi Yayasan Kumala tersebut, PHE-WMO menargetkan anggota karang taruna Desa Sidorukun sudah bisa mendaur ulang limbah kayu palet menjadi kerajinan tangan, seperti alat kerokan model hiu dan alat refleksi sederhana untuk pijat.
Selain membekali keterampilan mengolah limbah kayu, lanjut Amarullah, pihaknya juga memberikan bantuan peralatan dan perlengkapan pengolahan limbah kayu palet kepada peserta pelatihan.
Setelah mengenalkan peralatan kerja dan bahan, instruktur langsung memberikan materi pelatihan pembuatan kerajinan di Sekretariat Karang Taruna Desa Sidorukun.
"Pada hari terakhir pelatihan, hasil produksi peserta langsung bisa dievaluasi dan disempurnakan," tambahnya.
Pelaksana Tugas kepala Desa Sidorukun Assaroh Muadah mengharapkan peserta pelatihan bisa memanfaatkan dan memraktikkan ilmu yang diperoleh, sehingga memberikan manfaat ekonomi melalui pembukaan lapangan usaha baru.
"Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelatihan daur ulang sampah kertas dan organik yang telah diselenggarakan PHE-WMO pada Mei lalu. Pelatihan yang aplikatif seperti ini sangat dibutuhkan pemuda dan karang taruna di Sidorukun," ujarnya.
Ia mengaku senang karena anggota karang taruna desanya tidak hanya bisa membuat alat kerokan dan refleksi sederhana, tapi juga berbagai kerajinan lain dari limbah kayu palet, seperti kerajinan berbentuk sepeda motor dan kangguru.
"Ini membuktikan kalau karang taruna Sidorukun cukup kreatif. Saya harap peserta pelatihan terus meningkatkan keterampilan agar produknya bisa diserap pasar," tambah Assaroh. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014