Blitar (Antara Jatim) - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Blitar, Jawa Timur, unjuk rasa menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pascapelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo - Jusuf Kalla. Koordinator aksi Muhtar Erianto meminta pemerintah mengkaji kembali terkait dengan rencana menaikkan harga BBM tersebut. Sebab, dengan kebijakan itu justru membuat rakyat kecil semakin tercekik. "Jika BBM dinaikkan, rakyat akan tercekik" katanya kepada wartawan, Jumat. Pihaknya juga tidak peduli dengan adanya koalisi yang ada di pemerintah baik Koalisi Merah Putih ataupun Koalisi Indonesia Bersatu. Ia hanya mementingkan rakyat kecil, dimana mereka akan menjadi korban yang paling merasakan sebagai dampak kenaikan harga BBM tersebut. Pihaknya tetap menuntut agar pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM tersebut. Ia juga tidak segan untuk unjuk rasa, bahkan mengancam dengan membawa massa yang lebih besar lagi jika tuntutan mereka tidak diperhatikan. Aksi itu diikuti belasan mahasiswa dan digelar di simpang empat, lovi, Kota Blitar. Unjuk rasa berlangsung dengan tertib dengan tetap mendapatkan kawalan yang ketat dari polisi. Massa juga membawa berbagai macam spanduk dan tulisan yang isinya menolak rencana kenaikan harga BBM yang akan dilakukan Presiden terpilih, Jokowi. Presiden terpilih Joko Widodo berencana menaikkan harga BBM, dengan alasan untuk menyelamatkan uang negara. Pemerintah sudah tidak mempunyai pilihan lain, sehingga membuat kebijakan tersebut. Pemerintah juga menilai, dari laporan yang didapatkan, 71 persen BBM bersubsid dinikmati oleh pengguna mobil, sehingga dinilai tidak tepat sasaran. Pemerintah berencana megalihkan subsidi BBM ini untuk program pro rakyat lainnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014