Oleh Nancy Lynda Tigauw Manado (Antara) - PT Telkomsel terus memperkuat jaringan di daerah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini guna membantu tugas Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah tersebut. Telkomsel mengoperasikan layanan 3G di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini yang merupakan layanan 3G pertama di daerah tersebut, kata Direktur Network Telkomsel, Abdus Somad Arief, melalui Branch Manager Telkomsel Manado, Royke Sumual, di Manado, Kamis. "Dengan adanya layanan 3G di daerah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini, kami harap hal ini juga akan semakin menunjang berbagai kegiatan operasional rekan TNI yang bertugas di garda terdepan dalam menjaga keutuhan negara dan sekaligus mempermudah silaturahmi mereka dengan keluarganya di berbagai lokasi di seluruh Indonesia," kata Royke. Kini masyarakat yang berada di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini dapat menikmati layanan data di ponsel mereka dan mengakses Internet, dimana hal ini diharapkan akan mampu membantu membuka wawasan masyarakat terhadap berbagai informasi positif yang tersedia. "Berfungsinya jaringan 3G di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini merupakan wujud komitmen Telkomsel sebagai operator Paling Indonesia dalam memberikan layanan seluler kepada masyarakat di berbagai penjuru tanah air, termasuk di wilayah perbatasan Republik Indonesia," jelasnya. Telkomsel pertama kali beroperasi di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini pada tanggal 17 Oktober 2005, dengan layanan 2G yang beroperasi pada frekuensi GSM (900 MHz). Di wilayah perbatasan yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 1.200 jiwa tersebut, Telkomsel memiliki 3 BTS (2 BTS 2G dan 1 BTS 3G) yang mampu meliputi kampung Skow, Wutung dan Perbatasan. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan pengguna layanan selular di daerah ini, Telkomsel terus meningkatkan kualitas layanan dengan membangun insfrastruktur guna memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014