Surabaya (Antara Jatim) - Pengelola program USAID PRIORITAS (kerja sama pemerintah AS-Indonesia untuk praktik pendidikan yang baik) menunjuk Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menjadi daerah percontohan nasional untuk penataan dan pemerataan guru (PPG). "Wakil Bupati Blitar Riyanto telah memaparkan implementasi PPG di daerahnya pada Lokakarya Nasional Kebijakan PPG yang diselenggarakan Kemdibud dan USAID PRIORITAS di Jakarta pada 14 Oktober lalu," kata Spesialis Komunikasi USAID PRIORITAS Jatim, Dian Kusuma Dewi di Surabaya, Rabu. Dalam lokakarya itu, Riyanto memaparkan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar bersama Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan lembaga pendidikan terkait telah bersama-sama melakukan upaya PPG di wilayahnya. "Keberhasilan Blitar itu karena adanya komitmen bersama untuk menata tenaga pendidik dengan lebih baik, sehingga hak siswa untuk belajar dapat terpenuhi dan merata," kata Riyanto sebagaimana dikutip Dian Kusuma Dewi dari USAID-PRIORITAS. Menurut Riyanto, kondisi di wilayah selatan atau perkotaan itu terjadi penumpukan tenaga pengajar, sedangkan di wilayah utara atau perdesaan justru banyak sekolah yang kekurangan tenaga pengajar. "Untuk mengantisipasinya, kami menerapkan Kelas Rangkap (Multigrade Teaching) untuk sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar dan hal itu tertuang dalam Peraturan Bupati Blitar Herry Noegroho tanggal 8 Oktober 2014 tentang Kelas Rangkap," tuturnya. Selain itu, pihaknya juga telah melaksanakan pelatihan Kelas Rangkap untuk empat SD yang menjadi 'pilot project'. "Praktik kelas rangkap yang diterapkan adalah pembelajaran digabung menjadi satu kelas untuk dua kelas yang berbeda. Syaratnya mata pelajaran yang sedang diajarkan sama dan rencana pelaksanaan pembelajarannya (RPP) dapat digabungkan," katanya. Misalnya, pembelajaran Kelas 3 dan 4 yang digabung menjadi satu dan membahas Pelajaran IPA tentang Tumbuhan. "Hasilnya sangat memuaskan, karena kakak kelas dapat membantu guru dengan menjadi tutor bagi adik kelasnya," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014