Jakarta (Antara) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan agar posisinya kelak ditempati oleh sosok yang mau bekerja keras, jujur dan bisa bekerja sama dengan dirinya saat kelak menjadi gubernur. "Kalau saya maunya orang yang jujur dan juga pekerja keras. Namun disamping itu, tentunya dia juga harus punya rekam jejak yang jelas," kata Wagub Basuki yang segera menjadi Gubernur DKI menggantikan Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa. Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, sosok yang jujur dan mau bekerja keras merupakan kriteria pemimpin yang dibutuhkan Kota Jakarta saat ini. "Jakarta memang butuh pemimpin yang jujur dan mau bekerja keras, sehingga pembangunannya bisa berjalan dengan baik," ujar Ahok. Sementara itu, terkait dua nama yang sering kali disebut untuk menggantikan posisinya, yaitu Ketua DPD PDIP DKI Boy Sadikin dan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Mohammad Taufik, Ahok mengaku menyerahkan keputusan itu kepada partai. "Saya serahkan keputusan itu sepenuhnya kepada kebijakan partai. Hanya saja, kalau memang saya boleh memilih, saya ingin sosok pemimpin yang seperti mantan Wali Kota Blitar, yaitu Djarot Saeful Hidayat," tutur Ahok. Kendati demikian, mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku akan tetap membuat rekomendasi mengenai sosok yang akan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta selanjutnya kepada DPRD DKI Jakarta. "Saya akan membuat rekomendasi sendiri. Saya akan pilih orang yang tidak bermasalah dengan saya. Kalau nanti orang yang dipilihkan oleh partai ternyata kurang cocok, saya bisa saja tidak setuju. Saya yakin saya punya kewenangan itu," ungkap Ahok. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014