Surabaya (Antara Jatim) - Peminat pembelian hewan kurban dengan sistem patungan di Surabaya pada Idul Adha 1435 Hijriah meningkat karena dana melalui metode tersebut dinilai lebih terjangkau. "Umumnya ini untuk pembelian hewan kurban berupa sapi. Karena untuk satu ekor sapi bisa ditanggung enam hingga tujuh orang sedangkan kalau satu ekor kambing, ya ditanggung satu orang," kata Humas Yatim Mandiri (Yayasan Sosial), Zaini Faisol, dihubungi dari Surabaya, Sabtu. Ia mengungkapkan, pada Idul Adha tahun ini yayasan tersebut menargetkan 3.000 donatur kurban untuk lingkup nasional. Target itu meningkat dibandingkan jumlah tahun lalu yang hanya mencapai 2.300 donatur. "Penyebabnya, saat ini masyarakat sangat mudah untuk berkurban. Bahkan, bisa dilakukan secara bersama sehingga lebih ringan pembayarannya," ujarnya. Untuk jenis kurban, jelas dia, pada Idul Adha tahun ini masyarakat lebih banyak memilih sapi yang dikurbankan dibandingkan kambing. Sementara, nilai satu ekor sapi yang dijual sebesar Rp12,6 juta. "Dengan begitu, donatur cukup membayar Rp1,8 juta per orang," katanya. Di sisi lain, tambah dia, konsep berkurban melalui yayasannya tidak hanya berupa daging melainkan diolah menjadi sosis dalam kaleng. Melalui cara itu, para penerima daging kurban akan menerima lima kaleng sosis. "Konsep mengubah daging kurban menjadi bentuk sosis sengaja dilakukan karena lebih mudah dalam pendistribusiannya," katanya. Sapi untuk kurban, lanjut dia, juga didatangkan dari Bali karena telah terverifikasi secara bobot, kebersihan, makanan, dan halal. Terkait dana pengolahan daging tersebut didapatkan dari dana subsidi yayasan sehingga biaya pengolahan tidak dibebankan kepada donatur. "Soalnya jika tidak disubisidi justru harga satu ekor sapi bisa mencapai Rp14,4 juta per ekor. Khusus daerah Jawa Timur, penerima bantuan daging kurban banyak menyebar di Jember, Ponorogo, Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014