Lamongan (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan sudah mendistribusikan 390.000 liter air bersih sejak awal September hingga Senin (29/9) lalu untuk mengantisipasi kekeringan. "Dropping tersebut berdasarkan permintaan dari 20 desa pada lima kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Lamongan Suprapto dalam keterangan tertulis dari Kabag Humas dan Infokom Lamongan Mohammad Zamroni, Rabu. Sejak BPBD membuka "call center" pada (0322) 321170, permintaan air bersih terus berdatangan, padahal hingga 22 September lalu baru ada 25 rit tangki air bersih yang dikirimkan pada enam desa di tiga kecamatan. "Air baku yang kami kirimkan ini berasal dari sumber air bersih di Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi. Setiap desa, kami kirimi 2-3 rit tangki air bersih. Setiap mobil tangki BPBD ini berkapasitas 6.000 liter," ujarnya. Sementara itu, untuk kekeringan pertanian, sampai saat ini belum ada indikasi kekurangan air bersih untuk komoditas padi, karena sekitar 60-70 persen tanaman masih dapat dipanen pada musim MK II ini. Namun, kondisi itu diprediksi akan berpengaruh pada tingkat produktivitas padi pada MK II. Selanjutnya, kondisi ini akan dilaporkan kepada Dinas Pertanian Pemprov Jatim untuk mendapatkan alokasi bantuan benih di musim tanam selanjutnya. Pada akhir tahun nanti, produksi padi Lamongan diprediksi bisa mencapai 1.022.390 gabah kering giling (GKG), karena sampai dengan akhir Agustus panen padi sudah mencapai 928.430 ton GKG dan masih ada 15.669 hektare areal tanam padi belum dipanen. "Untuk mencegah penurunan produktivitas, agar tidak banyak benih padi yang terbuang, maka kami berikan bantuan 27 unit alat mesin panen multiguna, sembilan unit combine harvester, 923 unit hand traktor dan 147 unit pompa air untuk pertanian," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014