Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jatim, mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bahaya kebakaran selama musim kemarau, apalagi angin kencang mulai terjadi dalam beberapa hari ini. "Masyarakat kami minta lebih meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman kebakaran, sebab angin kencang yang terjadi berpotensi memicu kebakaran," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Selasa. Ia memberikan gambaran kebakaran tiga rumah milik Supar, Karti dan Sujak, di Desa Turigede, Kecamatan Kepohbaru, pada 21 September lalu, juga dipicu angin kencang. "Kejadian kebakaran di sebuah rumah warga di desa setempat dengan cepat menjalar ke dua rumah warga lainnya, sehingga dengan cepat api membakar habis tiga rumah itu," jelasnya. Sesuai data di BPBD setempat, kerugian dalam 38 kejadian kebakaran di 35 desa yang tersebar di 17 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kota, Kepohbaru, Baureno, Kedungadem, Dander, Temayang, Kalitidu, dan kecamatan lainnya, mencapai Rp3 miliar lebih. Ia juga menyebutkan dalam 38 kasus kebakaran itu, bangunan yang terbakar, selain permukiman warga, juga gudang, warung, toko, kios, termasuk lahan tebu. "Kerugian kebakaran lahan tebu di dua lokasi juga mengakibatkan kerugian material mencapai Rp50 juta lebih, sebab tebunya tidak bisa dipanen," ujarnya. Sementara itu, Kepala BPBD Bojonegoro Amir Syahid mengimbau masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bahaya kebakaran selama musim kemarau. "Masyarakat kami minta lebih meningkatkan kewaspadaan. Kebakaran yang terjadi selama ini karena faktor kelalaian manusia, seperti meninggalkan rumah dalam keadaan kompor masih menyala dan kebocoran gas elpiji," paparnya. Pihaknya juga menginstruksikan kepada seluruh jajarannya yang masuk dalam tim pemadam kebakaran bersiaga secara penuh selama musim kemarau. "Sejumlah unit mobil kebakaran milik pemkab dalam keadaan baik, termasuk yang disiagakan di Posko BPBD di Kecamatan Temayang, Baureno dan Padangan," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014