Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggandeng Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira untuk ikut mempromosikan batik khas daerah setempat dengan mengundangnya hadir pada acara "Banyuwangi Batik Festival" yang digelar 18-20 September.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ketika dihubungi dari Surabaya, Kamis, berharap kehadiran Puteri Indonesia pada festival kali ini semakin mengangkat dan mengenalkan potensi batik khas daerahnya ke tingkat global.
"Kegiatan BBF ini merupakan wujud komitmen pemerintah dan masyarakat Banyuwangi dalam menumbuhkembangkan kekayaan budaya lokal, khususnya untuk mengeksplorasi khazanah kekayaan batik lokal," katanya.
Elvira Devinamira melalui surat elektronik yang diterima Antara, mengaku senang dan bangga bisa hadir di Banyuwangi serta ikut mempromosikan batik khas daerah setempat.
"Semoga kehadiran saya dapat mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kaum muda, untuk lebih bangga dan cinta dengan batik nusantara. Terlebih bagi masyarakat Banyuwangi akan semakin bangkit untuk terus menghasilkan dan mencintai karya batik daerah," ujar Puteri Indonesia kelahiran Surabaya itu.
Menurut Elvira, batik merupakan kekayaan budaya Indonesia yang telah ada sejak berabad-abad silam dan terus eksis secara turun-temurun sampai saat ini.
"Jika dulu batik berkesan kuno, sekarang sudah tidak lagi. Saat ini, batik sudah tampil modern, modis, dan trendi dengan corak bermacam-macam yang tetap mempertahankan seni dan keunikan dari budaya nusantara. Sudah saatnya batik menjadi bagian dari keseharian kita ," tambahnya.
Selain Putri Indonesia, Pemkab Banyuwangi juga mengundang salah satu perancang busana batik ternama Priscilla Saputro dan artis Ayu Azhari untuk memeriahkan acara BBF.
Priscilla yang ditemui sesaat setelah mendarat di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Kamis, menyatakan siap menyuguhkan sejumlah karya terbaru yang memadukan batik Banyuwangi dengan kain beludru pada malam puncak BBF di Taman Blambangan, Sabtu (20/9).
"Mengapa saya memilih kain beludru, karena beludru menyimbolkan 'ageman' (pakaian) orang kaya jaman dulu. Ini simbolisasi betapa adiluhungnya warisan batik Banyuwangi," ujar Priscilla yang juga pemilik rumah batik "Nyonya Indo" itu.
Pada BBF tahun ini, Pemkab Banyuwangi mengangkat motif "Kangkung Setingkes", sebagai salah satu motif batik daerah setempat yang paling mudah dikenali, selain motif "Gajah Oling" yang menjadi tema BBF 2013. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014