Surabaya (Antara Jatim) - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menunjuk PT PAL Indonesia memproduksi satu unit kapal selam guna memperkuat keamanan Indonesia khususnya menjaga alur dan kedaulatan negeri ini. "Upaya ini sesuai dengan penunjukkan PT PAL Indonesia sebagai lead integrator pembangunan alutsista kapal perang," kata Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, ditemui pada serah terima KRI Halasan-630, di dermaga PT PAL Indonesia, di Surabaya, Rabu. Untuk merealisasi kapal selam itu, ungkap dia, PT PAL Indonesia akan mendapatkan kucuran penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun. Namun, secara keseluruhan PMN itu dialokasikan untuk membangun tiga unit kapal selam. "Sebanyak dua unit kapal selam akan dibangun di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korea Selatan. Lalu, satu unit dibangun di PT PAL Indonesia," katanya. Pembangunan itu, jelas dia, sudah mendapat dukungan dari Komisi VI dan I DPR RI. Besaran dana itu untuk pembangunan infrastruktur pada tahun 2015 dan 2016. Selain itu, alokasi biaya tersebut juga menyangkut pengiriman tenaga ahli ke DSME Korea Selatan untuk belajar. "Penyebabnya Kemenhan juga menjalin kontrak kerjasama dengan DSME Korea Selatan tentang pembangunan kapal selam," katanya. Pada masa mendatang, tambah dia, ketika PT PAL Indonesia bisa membangun kapal selam ketiga maka pembuatan kapal selam keempat, kelima dan seterusnya bisa direalisasi di dalam negeri. "Kami yakin, Indonesia bisa mewujudkan hal itu," katanya. Sementara itu, Direktur Desain dan Teknologi PT PAL Indonesia, Saiful Anwar, menyatakan, kini pembangunan infrastruktur yang sangat mendesak adalah bengkel kapal perang. Bahkan, beberapa kebutuhan lain seperti pembangunan gedung, dermaga, dan belanja peralatan. "Apalagi dari sisi desain infrastruktur sudah siap, dan beberapa peralatan sudah dibeli. Namun, pembayarannya baru uang muka dan sisanya menunggu," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014