Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) )Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, akan meminta tambahan pasokan elpiji 3 kilogram kepada Pertamina, kalau memang terjadi kelangkaan elpiji yang disebabkan konsumen elpiji nonsubsidi beralih ke elpiji 3 kilogram.
"Kalau memang nanti terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram karena kuotanya habis ya kita akan minta tambah lagi," kata Kepala Disperindag Bojonegoro Basuki, Senin.
Namun, menurut dia, saat ini di daerahnya tidak terjadi kelangkaan stok elpiji 3 kilogram, menyusul kenaikan harga elpiji 12 kilogram, sejak sepekan lalu.
"Kenaikan harga elpiji nonsubsdi memunculkan kekhawatiran konsumen akan beralih membeli elpiji 3 kilogram. Tapi kenyataannya sampai saat ini tidak terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram," katanya, menegaskan.
Ia kembali menegaskan kalau memang ada kencenderungan konsumen beralih membeli elpiji 3 kilogram, sehingga terjadi kelangkaan, untuk mengantisipasinya dengan cara meminta tambahan kuota elpiji 3 kilogram kepada Pertamina.
"Soal meminta tambahan elpiji 3 kilogram kepada Pertamina lebih dari kuota yang sudah ditentukan diperbolehkan." ucapnya, menegaskan.
Seorang pemilik pangkalan elpiji di Bojonegoro Hariyanto, menjelaskan kenaikan harga elpiji 12 kilogram yang semula di tingkat pengecer Rp92.000/tabung, menjadi Rp117.000/tabung, tidak banyak mempengaruhi konsumen untuk beralih membeli elpiji 3 kilogram.
"Saya semula juga mengkhawatirkan konsumen beramai-ramai membeli elpiji 3 kilogram, tetapi setelah ada kenaikan elpiji 12 kilogram kondisi biasa saja," katanya, menegaskan.
Ia menyebutkan tabung elpiji 12 kilogram yang menjadi jatahnya sekitar 40 tabung/hari tidak ada perubahan, bahkan ada kencenderungan meningkat.
"Jatah tabung elpiji 12 kilogram dengan jumlah sekitar 40 tabung/hari tetap habis, baik yang diambil pengecer maupun konsumen," jelasnya.
Ia juga menambahkan agennya juga memasarkan elpiji 3 kilogram dengan jumlah sekitar 1.200 tabung kepada konsumen lokal Bojonegoro juga ke sejumlah desa di Kecamatan Parengan, Tuban.
"Saya bisa memasarkan ke Tuban, karena agen saya mempunyai kantor di Bojonegoro dan Tuban," ucapnya.
"Saya menjual elpiji 12 kilogram menjadi Rp120 ribu/tabung," ucap seorang pengecer di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Ny. Tutik, menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014