Kediri (Antara Jatim) - Seorang pendaftar calon pegawai negeri (CPNS) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengaku kesulitan untuk mengakses situs internet guna melakukan registrasi di situs badan kepegawaian negara (BKN), sehingga terancam gagal mengikuti tes. Candra Irawan (28), pendaftar CPNS, Jumat mengatakan sudah mencoba untuk membuka situs BKN dan berencana melakukan registrasi secara "online" melalui portal BKN tersebut. Namun, ia tidak bisa mengakses portal itu dengan baik. "Yang sulit akses ke SSPN (situs yang digunakan pelamar untuk melakukan registrasi secara 'online' melalui protal BKN). Saya sudah daftar ke panselnas (panitia seleksi nasional) dan sudah mendapatkan 'user name' dan 'password'," katanya saat di kantor pemkab. Ia mengatakan sudah mendaftar ke situs BKN itu pada 8 September lalu dan berhasil untuk masuk ke situs di panselnas. Untuk melengkapi berkas, ia pun harus membuka situs kembali, ke BKN guna registrasi. Pria lulusan sebuah universitas swasta di Kota Kediri itu mengaku mencoba mengajukan untuk tiga formasi, yaitu untuk analis kerjasama dan permodalan, analis prasarana dan energi, dan perencana pertama. Ia juga sudah beberapa kali mencoba klarifikasi ke panitia penerimaan CPNS di Kabupaten Kediri, dan mereka mengajurkan untuk mencoba kembali dengan mengambil jam-jam yang tidak terlalu sibuk jaringan, misalnya saat pagi hari ataupun malam hari. Walaupun sampai saat ini masih kesulitan untuk mengakses situs itu, Candra mengaku tidak akan pantang menyerah. Ia tetap akan berusaha untuk bisa mendaftar menjadi CPNS di Kabupaten Kediri. Ia merasa dengan menjadi PNS, bisa menjadi lebih tenang, sebab pekerjaan itu ada bisa menjadikan jaminan untuk menaikkan taraf hidup menjadi lebih baik. "Saya ingin meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik. Kalau PNS itu, untuk taraf hidup lebih baik ada," ujar pria asal Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri itu. Pemkab Kediri membuka lowongan untuk pendaftaran CPNS. Ada 41 kursi yang dibuka dalam penerimaan CPNS 2014, dan dari jumlah 41 kursi itu, 17 di antaranya adalah tenaga medis, sementara sisanya, 24 kursi untuk berbagai macam tenaga teknis, seperti untuk teknik sipil, analis jalan, pembangunan gedung, analis perumahan, pemeriksa irigasi, administrasi bisnis, dan sejumlah jurusan lainnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014