Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Seokarwo mengumpulkan pemangku kepentingan di provinsi setempat membahas persiapan Jawa Timur menghadapi persiapan pasar bebas ekonomi ASEAN pada 2015 mendatang. "Jika ingin tetap bisa bersaing, Indonesia harus berbenah. Sebab, harus diakui, daya saing beberapa sektor industri utama Indonesia masih kalah dibanding negara-negara ASEAN lainnya, termasuk Jawa Timur," katanya di Surabaya, Kamis. Ia mengemukakan, berbagai persiapan sudah dilakukan untuk menyongsong pasar bebas 2015 di antaranya persiapan infrastruktur, regulasi, energi, dan sumber daya manusia (SDM). "Di bidang infrastruktur, ada beberapa tambahan yang sudah siap beroperasi. Bisa disebut pembangunan jalur ganda (double track) kereta api, Surabaya - Jakarta sepanjang 727 kilometer yang pengerjannya saat ini tinggal 8 kilometer," katanya. Menurutnya, jalur ganda kereta api ini bertujuan meningkatkan kapasitas lintas jalur kereta api, meningkatkan kapasitas angkut (penumpang dan barang), serta mengurangi persilangan antar kereta api, yang bermuara pada pengurangan waktu tempuh. "Beroperasinya jalur ganda lintas Jawa akan meningkatkan kapasitas lintas kereta api angkutan penumpang dari sekitar 64 kereta api perhari menjadi 200 kereta api," katanya. Ia mengatakan, untuk KA angkutan barang bisa meningkatkan frekuensi hingga 26 kereta api perhari. "Diperkirakan, jalur ganda ini sanggup menampung volume 25.740.120 ton/tahun dengan asumsi volume angkutan 85.800 ton/hari," katanya. Selain itu, pengembangan kereta api menuju akses pelabuhan Teluk Lamong agar distribusi barang dari pelabuhan bisa lebih cepat, pengembangan "Container Yard" di Kalimas Surabaya, dan "double track" di jalur tengah dan timur lintas Bangil - Kertosono dan Surabaya-Banyuwangi. General Manager PT Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Perak, Eko Hariyadi Budiyanto, mengatakan potensi kegiatan peti kemas semakin meningkat tiap tahunnya. "Saat ini pertumbuhan arus peti kemas di Tanjung Perak Tahun 2009-2013 terlihat cukup signifikan. Arus peti kemas untuk tujuan domestik pada tahun 2009 sebesar 1.275.418 Teus meningkat pada tahun 2013 menjadi 1.722.734 Teus," katanya Sedangkan arus peti kemas tujuan internasional, kata dia, pada tahun 2009 sebesar 1.010.380 Teus, meningkat pada tahun 2013 menjadi 1.276.883 Teus. "Penyebarannya peti kemas dari Perak cukup luas yakni mencakup semua benua di antaranya Eropa, Afrika, Amerika, Australia dan beberapa negara di Asia Timur," katanya. Sementara itu, Manajer Perencanaan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jatim, Yugo Riyatmo, mengatakan PLN Jatim sanggup menyokong tersedianya listrik di Jatim, Pulau Madura dan Bali. "Kapasitas pembangkit listrik yang dimiliki Jatim sebesar 8.670 MW dan setelah didistribusikan ke beberapa daerah tersebut, terhitung mengalami surplus tenaga listrik sebesar 2.516 MW. "Dengan surplus sebesar itu, bisa dimanfaatkan untuk memajukan beberapa wilayah lain yang kekurangan listrik. Oleh sebab itu, dengan sumber energi khususnya lsitrik yang melimpah, menjadi peluang Jatim bersaing pada MEA 2015," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014