Malang (Antara Jatim) - Kelangkaan solar dalam beberapa hari terakhir akan mengancam pendapatan asli daerah di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendangbiru, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Malang Wahyu Hidayat, Kamis, mengatakan target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pelelangan ikan tahun ini sebesar Rp2 miliar dan sekarang sudah terealisasi sekitar 60 persen atau Rp1,2 miliar. "Namun, kalau melihat kondisi seperti beberapa bulan terakhir ini, nelayan yang melaut hanya sedikit tentu akan berdampak pada PAD. Beberapa bulan terakhir ini aktivitas melaut nelayan terganggu cuaca buruk dan gelombang tinggi, bahkan sekarang terjadi kelangkaan solar, sehingga sebagian besar nelayan juga tidak melaut," ujarnya. Saat ini, lanjutnya, target PAD dari TPI mencapai 60 persen, namun jika masalah solar ini tidak bisa diantasi, pasti pemasukan PAD dari TPI akan terancam. "Dampak kelangkaan solar ini tidak hanya pada nelayan, tapi juga industri pengolahan ikan dan aktivitas lain yang menggunakan bahan bakar solar," tegasnya. Dari sekitar 350 kapal jenis skoci dan 30 unit jenis slerek yang dimiliki nelayan Sendangbiru, hanya 30 persen yang melaut karena mereka masih mempunyai sisa (stok) solar, sedangkan 70 persen lainnya memilih menambatkan kapalnya di pantai. "Kemarin, Rabu (27/8) memang ada pasokan solar dari Pertamina, namun hanya sedikit, yakni 8.000 liter, sehingga tidak semua nelayan mendapat bagian (jatah)," katanya. Sebelum ada pengurangan BBM bersubsidi, nelayan Senbdangbiru mendapatkan jatah pasokan solar dari Pertaminan sebanyak 47 tangki ukuran 15 ribu liter atau 15 kiloliter per bulan yang dibagikan rata-rata 1.000-2.000 liter per nelayan. Namun, pada Agustus 2014 hanya dipasok 30 tangki, sehingga sudah habis sebelum akhir bulan. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014