Tuban (Antara Jatim) - Vice President Director Djarum Foundation, Supanji, menyebutkan sebanyak 26.554 pohon Trembesi yang ditanam di sepanjang Pantura Pulau Jawa sejak 2010, mulai Merak sampai Tuban, Jawa Timur, yang mampu bertahan hidup sekitar 70 persen. "Matinya pohon Trembesi yang ditanam bermacam-macam, antara lain ada yang mengalami kekeringan kurang air, dimakan kambing, juga faktor lainnya," kata Supanji pada acara penanaman pohon Trembesi program bakti lingkungan Djarum Foundation di Tuban, Senin. Ia mencontohkan sekitar 90 persen pohon Trembesi yang ditanam di Indramayu dan Cikampek, Jawa Barat, mengalami kekeringan sampai mati. "Di Cikampek dan Indramayu di lokasi pohon Trembesi yang ditanam tidak ada sungai, sehingga kesulitan untuk menyiram pohon," jelasnya. Menurut dia, pohon Trembesi yang ditanam di sepanjang Pantura Pula Jawa tidak ada yang mati atau rusak, karena unsur kesengajaan. "Kalau ada masyarakat yang mencabut, bukan ada unsur kesengajaan, tetapi hanya karena tidak tahu," ucapnya. Ia menjelaskan program bakti lingkungan Djarum Foundation berupa penanaman pohon Trembesi di sepanjang Pantura Pulau Jawa, akan berakhir 2015. "Sesuai rencana di sepanjang Pantura Pulau Jawa jumlah pohon Trembesi yang tertanam sebanyak 36.357 pohon," ungkapnya. Yang jelas, katanya, dipilihnya pohon Trembesi dalam program Djarum Foundation karena pohon tersebut mampu menyerap CO2. Sedangkan dipilihnya lokasi penanaman di sepanjang jalur Pantura Pulau Jawa, karena di kawasan tersebut panas dan gersang, dengan tingkat polusi tinggi. "Kami harapkan pohon Trembesi yang nantinya ditanam di sepanjang Pantura Pulau Jawa mampu menyerap 1 juta ton gas CO2 per tahun," paparnya. Pada kesempatan itu, Supanji yang didampingi Wakil Bupati (Bupati) Tuban Noor Nahar Hussein, dan artis Duo Maia yaitu Maia Estanty dan Meichan, melakukan penanaman pohon Trembesi di Alun-alun Tuban. "Di Tuban Penanaman pohon Trembesi di alun-alun ini hanya simbolis. Kami membagikan 1.000 pohon, separuhnya pohon Trembesi, dan lainnya pohon mangga," jelasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014