Washington (Antara/AFP) - Amerika Serikat telah melakukan serangan udara terbaru di Irak, kata seorang pejabat senior pertahanan AS Rabu, setelah ancaman militan Islam untuk membunuh wartawan AS kedua.
"Ada serangan-serangan tambahan sejak kemarin," kata pejabat itu, yang meminta untuk tidak disebut namanya kepada AFP.
Pejabat itu mengatakan, serangan udara tersebut dilakukan di Irak utara di mana serangan udara AS telah menargetkan pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS/IS) yang mengancam pengungsi sipil dan ibu kota daerah Kurdi Arbil.
Dalam serangan pembalasan, ISIS memenggal seorang tawanan wartawan AS James Foley, yang ditunjukkan dalam rekaman yang diposting secara online Selasa, dan mengancam akan mengeksekusi wartawan lainnya yang ditunjukkan masih dalam keadaan hidup di dalam video.
Presiden Barack Obama, Senin, mengatakan AS akan memulai misi jangka panjang untuk mengalahkan pemberontak, yang disebut Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS/IS).
Sepuluh hari setelah memerintahkan serangan udara terhadap pejuang itu, Obama memperingatkan bahwa ISIS tetap menjadi ancaman bagi Irak dan kawasan lebih luas. Ia juga memberitahu Baghdad bahwa ancaman sudah di depan mata. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014