Jember (Antara Jatim) - Produk cerutu cigarilos atau cerutu berukuran kecil dengan filter yang dikembangkan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) membidik pasar Tiongkok sebagai pengembangan ekspor yang masih terkonsentrasi di negara-negara Eropa. Kepala Divisi Tembakau PTPN X (Persero) Guntaryo Tri Indarto kepada wartawan di Jember, Jawa Timur, Jumat, mengungkapkan Tiongkok memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk pemasaran produk cerutu, seiring meningkatnya perekonomian dan jumlah orang kaya baru di negara tersebut. "Pertumbuhan konsumsi rokok di Tiongkok lumayan tinggi dan sebagian masyarakatnya mulai beralih mengkonsumsi rokok cerutu sebagai perubahan gaya hidup. Hanya saja, tidak mudah menembus pasar di negara itu," katanya. Pada 2013, General Manajer Kebun Tembakau Ajung Gayasan (Jember) PTPN X, Sugianto, memimpin rombongan Konsorsium Pemasaran Tembakau Besuki berkunjung ke Tiongkok untuk menjajaki peluang ekspor cerutu. "Pengusaha di Tiongkok memberikan respon positif terhadap kualitas tembakau dan cerutu yang kami bawa. Namun, mereka meminta kami untuk mengajukan izin kepada lembaga otoritas tembakau Tiongkok agar bisa memasukkan produk tersebut. Di sana regulasinya sangat ketat," ungkap Sugianto. Melihat peluang tersebut, tim konsorsium selanjutnya meminta bantuan Kedutaan Besar RI di Tiongkok untuk membantu menghubungkan dengan pihak lembaga otoritas tembakau tersebut. "Sampai saat ini pembicaraan terhenti. Informasi dari pihak kedutaan, harus ada pembicaraan dan kerja sama pemerintah kedua negara untuk menembus aturan itu. Kalau mengandalkan kerja sama 'B to B' (business to business) sangat sulit," tambahnya. Namun demikian, lanjut Sugianto, produk cerutu dari PTPN X sebenarnya sudah masuk ke pasar Tiongkok, tetapi melalui pembeli atau pedagang asal Spanyol yang sudah memiliki jaringan kerja sama dengan negara itu. Guntaryo Tri Indarto menambahkan cerutu cigarilos yang dikembangkan sejak lima tahun terakhir, mendapat respon sangat bagus dari konsumen di negara-negara Eropa, seperti Swiss, Spanyol, Belanda, Jerman, dan Denmark. Tahun lalu, ekspor cerutu cigarilos mencapai 250 juta batang, meningkat lima kali lipat dari saat pertama kali diproduksi pada 2009 yang baru sekitar 50 juta batang. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014