Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Lamongan, Jawa Timur, menginstruksikan seluruh kapolsek di daerahnya berkeliling di wilayahnya masing-masing setiap Jumat untuk mengantisipasi perkembangan Islamic State in Iraq and Syiria (ISIS). "Kami menginstruksikan seluruh kapolsek melaksanakan Jumatan keliling dan tampil di mimbar usai Sholat Jumat di masjid dengan materi yang intinya mengajak jamaah tidak terprovokasi ajakan ISIS," kata Kapolres Lamongan AKBP Solehan, Kamis. Ia menjelaskan materi ISIS itu menjadi tema yang harus disampaikan seluruh kapolsek kepada masyarakat usai Sholat Jumat, setelah melihat perkembangan ISIS yang ada di daerahnya, juga di Tanah Air. "Seluruh kapolsek juga kami minta menjadi inspektur upacara di sekolahan-sekolahan, untuk mengajak pelajar tidak ikut masuk gerakan ISIS," katanya, menegaskan. Yang jelas, menurut dia, pihaknya dengan jajaran Muspida juga sudah membuat pernyataan menolak kehadirian ISIS di Lamongan. "Jajaran Muspida sudah membuat kesepakatan menolak kehadiran ISIS. Bahkan, kami juga mengundang seluruh perwakilan pondok pesantren agar ikut mengantisipasi perkembangan ISIS," ucapnya. Mengenai seorang warga di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Pasiran, Edi Darwanto (34), yang pernah mengibarkan bendara ISIS, katanya, tidak ditahan, tetapi tetap diwajibkan lapor ke polres. "Dia (Edi Darwanto) sebenarnya sama sekali tidak tahu tentang ISIS. Mengenai buku-buku, juga benda lainnya tentang ISIS yang dimiliki kami sita," paparnya. Ia juga membenarkan ada seorang warga Desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Wildan dikenal dengan nama Abu Bakar Al Muhajir Al Wildan Mukhollad bin Lasmin,meninggal, karena menjadi bom bunuh diri di Irak. "Tapi kejadiannya sudah lama. Kami sudah melakukan pendekatan kepada keluarganya, dua bulan lalu. Mereka bisa menerima jenasahnya tidak dikebumikan di Lamongan," tandasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014