Sampang (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Jawa Timur, melakukan pendataan jumlah kerugian material dalam kasus kebakaran Pasar Srimangunan. "Sampai saat ini kami belum mengetahui secara pasti jumlah kerugian material dalam kasus kebakaran tadi malam itu, dan saat ini kami masih melakukan pendataan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Wisnu Hartono, Selasa pagi. Kebakaran pasar Srimangunan yang terletak di Jalan Wahid Hasyim Sampang itu, menurut Wisno, sekitar pukul pukul 17.00 WIB (versi warga pukul 17.30 WIB), dan api baru bisa dipadamkan enam jam kemudian, setelah Pemkab Sampang meminta bantuan dengan mendatangkan mobil pemadam kebakaran dari Pamekasan dan Bangkalan. Pada sekitar pukul 21.00 WIB, api sudah biasa dikuasai, akan tetapi, belum bisa dipadamkan secara total, baru sekitar pukul 23.00 WIB api bisa dipadamkan. "Selain mobil pemadam kebakaran, mobil water canon milik polisi juga terpaksa kami terjunkan untuk memadamkan api," tutur Wisno Hartono. Jumlah kios yang ada di Pasar Srimangunan itu sekitar 300-an, dan pihaknya kini masih masih melakukan pendataan jumlah pasti kios yang terbakar itu. Sementara, petugas kepolisian dari jajaran Polres Sampang, kini masih melakukan penyidikan akan penyebab kebakaran pasar Srimangunan itu. Diduga kasus kebakaran ini terjadi karena sambungan arus pendek listrik. Sebagian warga yang tinggal di sekitar lokasi kebakaran menyatakan, kebakaran bersumber dari kobaran api bekas pembakaran sampah yang ada di belakang pasar itu. Menurut Wisno Hartono, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran pasar Srimangunan itu. "Kalau korban jiwa tidak ada, tapi pemilik kios semua shock, karena barang-barang dagangan mereka hangus terbakar," terang Wisno. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014