Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan industri teknologi informasi merupakan solusi tepat dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan menunjang sistem perdagangan untuk menghadapi Pasar Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) 2015.
"Oleh karena itu, kami siap mendukung dan memfasilitasi industri teknologi informasi mengingat hal ini menjadi bagian penting dari persiapan Jatim dalam menghadapi AFTA," katanya saat menerima Jatim IT Creative Community (Komunitas TI Jatim) di Surabaya, Senin.
Ia mencontohkan pembangunan pelabuhan internasional Teluk Lamong dengan sistem berbasis TI tentu dibutuhkan untuk mengatur agar arus lalu lintas kapal yang masuk dan keluar pelabuhan dapat berjalan secara efektif, efisien, dan lancar.
"Kami meminta kepada komunitas ini untuk menyusun daftar kebutuhan dan program kerja yang ingin dikerjasamakan dengan Pemprov Jatim," katanya.
Kebutuhan tersebut, kata dia, termasuk lokasi tempat berkumpul atau sekretariat supaya anggotanya lebih sering berkumpul dan bertambah banyak. "Kami juga meminta kepada komunitas ini untuk membentuk badan usaha yang legalitasnya resmi, seperti koperasi atau asosiasi," katanya.
Ia menyebutkan, salah satu bentuk nyata kerja sama terdekat, dirinya mengajak komunitas TI untuk memamerkan karya-karyanya saat hari ulang tahun Pemprov Jatim pada 12 Oktober mendatang.
"Silahkan anda pamerkan karya-karya anda, sebab acara HUT Pemprov mendatang akan dihadiri oleh tamu-tamu serta pengusaha dari seluruh Indonesia," katanya.
Sementara itu, pemimpin komunitas TI Jatim Dalu Nuzlul Kirom menyampaikan masukan dan saran mengenai masalah dalam perkembangan industri TI ke depan. "Salah satu permasalahan yang cukup miris adalah banyaknya talenta-talenta berbakat yang ahli TI di Jatim yang lebih tertarik bekerja di luar Jatim," katanya.
Ia mengatakan, kondisi tersebut disebabkan minimnya dukungan dan fasilitas yang ada di Jatim sehingga orang-orang berbakat tersebut memilih untuk bekerja di tempat yang lebih menjanjikan serta lebih menghargai karya mereka, seperti di Jakarta dan luar negeri.
"Ini sangat disayangkan, Jatim memiliki talenta-talenta TI yang hebat. Tapi banyak yang mencari nafkah keluar Jatim karena tawarannya lebih menjanjikan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014