Surabaya (Antara Jatim) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mendaku (klaim) telah memiliki peta kekuatan gerakan radikal "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS), terutama di Jatim. "Secara nasional, pintu masuk ISIS yang merupakan jaringan Alqaidah itu ada tiga yakni Jawa Barat bagian selatan, Solo, dan eks-daerah konflik seperti Poso," kata Sekretaris PWNU Jatim A Muzakki PhD di Surabaya, Minggu. Ketika berbicara dalam Forum Tabayyun Ikatan Sarjana NU (ISNU) Jatim tentang ISIS dengan Zainal Azis Lc MA (mantan Humas Kedubes RI di Syria) dan Novri Susan PhD (sosiolog Unair), ia menjelaskan pintu masuk ISIS di Jatim ada tiga titik yakni Malang, Ngawi, dan Lamongan. "ISIS merupakan ideologi yang mudah mengkafirkan orang lain, karena itu PWNU Jatim akan lebih memperkuat "Aswaja Center" di daerah-daerah dan juga melalui lembaga pendidikan milik NU untuk memasyarakatkan ideologi Aswaja. ISIS juga memiliki basis material yang kuat, karena itu PWNU Jatim akan memperkuat basis ekonomi warganya agar mereka tidak mudah dirayu kelompok radikal," katanya. Dalam diskusi yang dipandu Wakil Ketua ISNU Jatim Zainul Hamdi itu, mantan Humas Kedubes RI di Syria, Zainal Azis Lc MA, menegaskan bahwa ISIS secara ideologi bukan "boneka" Amerika, karena mereka anti-Barat, tapi ISIS memang "dipelihara" AS untuk tujuan ekonomi, terutama terkait dengan minyak. "Karena itu, saya sepakat, ISIS adalah masalah ideologi, karena itu mereka harus dihadapi dengan penguatan ideologi. Untuk itu, Aswaja Center harus dikembangkan dimana-mana, bahkan di Lebanon ada Aswaja Center berlantai empat untuk supermarket, ruang diskusi, ruang media, dan lantai atas untuk perpustakaan," katanya. Mengenai sikap ISNU Jatim terkait ISIS, Sekretaris ISNU Jatim M Dawud menyatakan ISNU mendukung sikap PWNU Jatim terkait ISIS. "Kami mendukung PWNU dan siap membantu PWNU dalam beberapa hal terkait ISIS," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014