Surabaya (Antara Jatim) - Kota Surabaya menjadi tuan rumah peragaan busana berskala Internasional, Asian Fashion Week (AFW) 2014 yang akan dihelat di Hotel Java Paragon pada 14-18 Agustus 2014. Group President & CEO AFW, Arwin Sharma, di Surabaya, Jumat, mengatakan sebanyak 37 desainer dari 14 negara siap menampilkan karya terbaiknya dalam event yang rutin digelar tiap tahun ini. "Negara-negara yang dipastikan mengirimkan perwakilannya di antaranya, Rusia, India, Mexico, Bangladesh, Bolivia, Vietnam, Australia, Nepal dan beberapa lainnya," katanya. Menurut dia, lima dari semua desainer yang turut menyemarakkan AFW 2014 berasal dari Indonesia. Ia mengatakan jika kebanyakan peragaan busana diselenggarakan di ballroom tertutup, tidak demikian dengan AFW ini. Panitia penyelenggara memilih mengusung konsep berbeda dengan melaksanakan fashion show di luar ruangan. Kendati outdoor, tidak sembarang orang diperkenankan memasuki venue karena pemberlakukan sistem undangan dan tiket masuk. Masih kata Sharma, AFW pertama kali diadakan pada 2011 di Guangzhou, Tiongkok. Kemudian, pada 2012 di Ho Chi Minh City, Vietnam dan tahun lalu di Jepang. Surabaya adalah kota pertama di Indonesia yang dipercaya menjadi tuan rumah acara ini. Kota Surabaya memang sudah menyita perhatian dunia melalui keramahan warganya dan keberhasilannya mengelola lingkungan. "Di tambah, dukungan penuh dari Wali Kota Surabaya menyebabkan kami tidak ragu lagi untuk memilih kota ini sebagai tempat dihelatnya AFW tahun ini," kata pria berkebangsaan Malaysia ini. Untuk penyelenggaraan kali ini, Sharma menargetkan 400 audiens per hari. Dia berharap, AFW dapat memenuhi misi utama yang diusung yakni mengintegrasikan fashion para desainer dari seluruh penjuru Asia dan sejumlah negara lain. Sebab, menurut dia, esensi tata busana sudah harus dipahami secara universal. Artinya, tidak ada lagi sekat-sekat kultural dan pembatas lainnya. "Kalau kita bicara tentang fashion, itu sangat universal. Meski, tetap ada unsur tradisional yang dimasukkan dalam tiap-tiap rancangan. Tapi, itu sifatnya memperkaya khasanah busana itu sendiri sehingga bisa juga sebagai alat pemersatu," katanya. AFW 2014 juga rencananya akan dihadiri Miss India dan Miss Jepang sebagai guest star. Sharma menyebut itu sebagai sejarah karena baru kali ini ada dua duta Asia yang datang sekaligus dalam satu event mode. Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk mendukung kesuksesan acara. Salah satunya, bekerja sama dengan "House of Sampoerna" (HoS) memberikan pelayanan city tour kepada para delegasi selama mereka berada di Surabaya. Baik desainer maupun model berkesempatan mengunjungi sejumlah obyek wisata menarik di sela-sela kesibukannya dalam AFW. Tak berhenti di situ, sehubungan dengan pelaksanaan AFW yang bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI, para delegasi juga akan diundang mengikuti upacara bendera di balai kota. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai perlombaan khas 17 Agustus seperti makan kerupuk, memasukkan paku ke dalam botol dan balap karung. Uniknya, para peserta nantinya adalah para desainer dan model dari mancanegara. "Mungkin ini menjadi pengalaman pertama bagi mereka," kata Kepala Disbudpar Surabaya Wiwiek Widayati. Menurut Wiwiek, penyelenggaraan AFW ini mendatangkan banyak keuntungan bagi Kota Surabaya khususnya di bidang pariwisata. Mengingat skala kegiatan yang banyak melibatkan desainer dan model dari luar negeri, diharapkan mereka dapat menceritakan pengalaman menariknya sepulang dari Surabaya. "Ini kesempatan kita memperkenalkan daya tarik pariwisata ke kancah global," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014