Malang (Antara Jatim) - Anggaran perawatan cagar budaya dan situs yang banyak ditemukan di Kota Malang, Jawa Timur, baik yang diamankan di Museum Mpu Purwa maupun yang dirawat warga masih minim, yakni hanya Rp30 juta per tahun. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Sri Wahyuningtyas, Kamis, mengakui dana yang disediakan dari Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 hanya Rp30 juta, padahal situs dan cagar budaya yang harus dirawat jumlahnya mencapai ratusan unit. "Selain untuk perawatan situs dan cagar budaya, anggaran sebesar Rp30 juta itu juga digunakan utnuk memperbaiki arca-arca yang rusak, terutama yang masih berada di lingkungan dan dirawat masyarakat," ujarnya. Ia mengemukakan jika anggaran sebesar Rp30 juta tersebut tidak mencukupi untuk satu tahun anggaran, Disbudpar akan mengajukan tambahan lewat perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2014. Namun, berapa nominalnya masih dikalkulasi. Menurut dia, Disbudpar juga sudah melakukan pendataan terhadap jumlah dan jenis situs maupun cagar budaya yang ada di daerah itu. Untuk situs dan arca yang berada di Museum Mpu Purwa di Jalan Soekarno Hatta sebanyak 117, di antaranya replika Prasasti Kendedes, Prasasti Sukun, Prasasti Bunul, Muncang, dan Dinoyo II. Selain prasasti, katanya, sejumlah arca dan artefak juga masih tetap tertata dan terjaga dengan baik, sehingga bisa menjadi jujugan bagi warga umum maupun pelajar untuk belajar sejarah. Apalagi, di Museum Mpu Purwa tersebut juga ada pemandunya. Sri Wahyuningtyas yang akrab disapa Yuyun itu mengatakan, selain situs, prasasti dan artefak yang dijaga dan dirawat di museum, masih banyak yang "berceceran" dan dirawat masyarakat, di antaranya Situs Karuman dan Situs Watu Gong yang berada di Tlogomas, Situs Karang Besuki, Situs Tugu, dan Situs Wareng. "Meski anggaran yang dikucurkan utnuk perawatan situs dan cagar budaya ini sangat kecil, kami berupaya maksimal agar cukup untuk operasional. Kalaupun masih kurang, kami akan mengajukan tambahan angagran melalui PAK," tegasnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014