Madiun (Antara Jatim) - PT Pertamina Unit Pemasaran Wilayah V Depo Madiun mencatat konsumsi solar naik hingga dua kali lipat dari biasanya sejak kebijakan pemerintah terkait pembatasan jenis BBM tertentu tahun 2014 diberlakukan per tanggal 4 Agustus lalu. "Kebutuhan normal BBM subsidi jenis solar di Pertamina Madiun sebanyak 546 kiloliter per hari. Saat ini naik dua kali lipat hingga 1.092 kilo liter per hari," ujar Sales Eksekutif Retail Fuel Marketing Unit Pemasaran Wilayah V Depo Pertamina Madiun, Anditya Anwar, kepada wartawan di Madiun, Rabu. Menurut dia, meningkatnya jumlah permintaan solar tersebut dikarenakan masyarakat terlalu panik atau "panic buying" pascainstruksi diberlakukan. Kondisi itu berdampak pada pembelian solar oleh masyarakat dalam jumlah besar. "Memang kebijakan tersebut berpengaruh besar terhadap permintaan di wilayah eks-Keresidenan Madiun. Saya rasa masyarakat itu "panic buying", sehingga permintaan di setiap SPBU meningkat hingga 200 persen dibanding hari biasanya," kata Aditya. Pihaknya mengimbau masyarakat, khususnya di eks-Keresidenan Madiun wilayahnya, agar tidak panik. Sebab, stok BBM di Terminal BBM Depo Pertamina Madiun cukup dan aman untuk kebutuhan enam hari ke depan. Selain itu, dari 69 SPBU se-regional Madiun, hanya enam SPBU yang memberlakukan intruksi pemerintah tentang pengendalian jenis BBM tertentu tahun 2014 yakni empat SPBU di Kota Madiun yakni SPBU di Jalan Imam Bonjol, SPBU Jalan Mayjen Panjaitan, SPBU Jalan Soekarno-Hatta, dan SPBU Jalan Yos Sudarso. Sedangkan dua SPBU lainnya adalah satu SPBU di Ponorogo dan satu SPBU di Magetan. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014